Dekatmu Aku bahagia

535 46 2
                                    


.
.
.

Malam lagi-lagi datang dengan perasaan sedih, Khao berdiri di bawah gemerlapan lampu, di iringi musik semangat yang tak mampu memberinya kebahagiaan. Hanya penyesalan yang ia rasakan, akankah dirinya berjalan dalam hamparan bunga itu sekali lagi?. Karena di saat itu ia merasakan kebahagiaan yang sebenarnya, walaupun hanya sesaat.

Khao berkumpul bersama teman-temannya di Bar'phi Pai.
"Hei, bagaimana dengan taruhan itu?, Apa kau akan menurutinya?" tanya King.

Khao hanya mengangguk sembari terus minum, "Ada apa denganmu?, Biasanya kau akan melawan?" Sky menarik cangkir Khao berharap ia berhenti dan mendengarkannya.

"Apa?, Aku sudah kalah!. Apa lagi yang bisa aku buat?" jawabnya sembari menarik cangkirnya kembali.

"Sudahlah Sky, Khao tidak akan pernah bisa melanggar janji." King memeluk Sky berharap ia mengerti tentang temannya.

"Itulah kelemahannya, jadi terpaksa kita harus menuruti Ketua OSIS itu!."
Sky merasa tak terima dengan kekalahan itu.

Dalam perbincangan itu, tiba-tiba segerombol pria mendatangi mereka.
"Wah, ternyata dia lagi asik minum disini!" ucap seorang pria yang adalah ketua dari segerombol pria itu.

"Ada masalah apa!" tanya King yang kini berhadapan dengan pria itu.

"Aku tidak berurusan denganmu, aku hanya mencari temanmu untuk di beri pelajaran." pria itu menarik kerah Khao dengan kuat.

Sky menarik King, "Lebih baik minta bantuan, segera!" pinta Sky, karena keadaan ini cukup darurat.
King pun pergi mencari bantuan, Sky yang kini menarik Khao dari pria itu.

"Jangan berkelahi disini, kalau mau kita bicara diluar saja." pinta Sky.

Karena Bar sangat dekat dengan sekolah, Sky mengajak mereka ke lapangan sekolah.

"Kau membuat adikku menangis!, Kau harus di hajar."

Khao yang setengah sadar akibat mabuk itu mendekati pria itu.
"Phi, aku tidak mencintainya. Dari pada dia bersamaku, lebih baik dia mencari orang yang benar-benar tulus kan?."

"Kau!" pria itu langsung memukul wajah Khao sampai ia terjatuh.

Khao tetap bangkit berdiri dengan terhuyung-huyung. Ia mendekati pria itu hendak balik memukul, tapi pukulannya meleset. Sekali lagi pria itu memukulnya dan ia pun terjatuh lagi. Beberapa pukulan pria itu daratkan hingga membuat Khao kesakitan.

Sky yang tak bisa bertarung hanya melihat dari jauh, menunggu King membawa bantuan.
"Kenapa King sangat lama!" geramnya.

King pun datang membawa banyak orang, mereka pun berkelahi satu sama lain. Tapi, orang-orangnya King sangat mudah untuk di lawan. Sehingga semua orang itu pergi melarikan diri.

"Hei!, Kalian mau kemana?" pekik King merasa frustasi.

"Kenapa mereka sangat kuat?" gumam Sky ketakutan.

"Lihat seragam mereka, ternyata kakaknya Joy itu ketua geng gelap yang menjara di dunia mafia."

"Apa?" Sky terkejut.

"Habislah kita!, Cepat telepon polisi Sky!"

Sky hendak mengeluarkan ponselnya, namun di halangi oleh mereka.

Khao kini terbaring lemas dengan luka-luka, ia melihat ke langit, bulan tampak bersinar terang. "Ibu, aku merindukanmu." batinnya. Ia sangat ingin menyusul sang ibu di langit, hidupnya berantakan. Tidak ada orang yang peduli akan dirinya lagi selain ibu. Sang Ayah sudah memiliki keluarga baru, tidak ada dirinya dalam keluarga. Hanya kemewahan yang ia miliki, namun kemewahan itu tidak pernah mendatangkan kebahagiaan untuknya.

My Rival Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang