🌼
.
.
.Hari Senin, upacara berlangsung dengan baik. Pelantikan ketua OSIS berjalan dengan lancar tanpa hambatan, kemudian First memasuki kelas barunya.
Guru : Anak-anak, ketua OSIS kita akan berada satu kelas dengan kita. Ayo perkenalkan dirimu nak.
First : Halo, nama saya First kanaphan. Ketua OSIS sekaligus teman baru kalian. Semoga kita bisa berteman baik.
Semua murid memberi tepuk tangan, para wanita tersenyum bersemangat melihat ketua OSIS baru mereka yang tampan.
Guru : Duduk lah di kursi kosong sebelah kanan itu ya First.
First pun menaruh tasnya di atas meja hendak mengeluarkan peralatan belajarnya.
Namun, seseorang tanpa rasa bersalah melewati Guru dengan santainya tanpa mengucapkan maaf.
Hari ini Khao sengaja datang lebih awal untuk melihat murid baru yang masuk ke dalam kelasnya.
Khao yang bergadang semalaman seperti biasanya mulai mengantuk dan tertidur di atas meja belajarnya.First yang melihat itu menepuk punggung Khao.
First : Jangan tidur, perhatikan lah guru yang sedang mengajar.
Khao yang menoleh ke arah First memandang wajah tampan First dengan senyuman.
Khao membiarkannya dan ia kembali duduk tegap, bukannya melihat guru mengajar, Khao malah mengeluarkan telepon dengan asiknya dia menonton video lucu yang membuatnya sampai tertawa keras.
First kembali menatap Khao dengan tajam, seakan menandakan bahwa ia sedang marah.
Tapi, Khao tidak perduli dengan tatapan itu. Khao menaikkan kedua kakinya di atas meja dan melanjutkan kesenangannya.First yang melihat itu tidak tahan lagi untuk diam, First berdiri memanggil sang Guru.
First : Maaf Bu, lihat orang ini bermain dengan ponselnya di saat jam pelajaran sedang berlangsung.
Guru menatap First dengan tak enak.
Guru : Biarkan saja, kamu fokuslah mendengar ibu mengajar.Khaotung pun tersenyum menang sembari terus asik memainkan ponselnya dengan suara video yang sangat nyaring.
Karena hari ini adalah hari pertama First ke sekolah, ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi di sekolah ini. Dengan berani First merebut ponsel Khao.
Khao kini tampak kesal dan ikut berdiri menghadap First sembari menatapnya kesal.Khao : Kembalikan!.
First : Sekolah punya aturan, ponsel ini disita.
Khao : Berani?.
First : Saya punya wewenang mendisiplinkan orang yang tak beraturan seperti kamu.
Aku akan bawa ini ke kantor.First pun bergegas menuju ruang Guru BK. Namun, Guru BK menolak untuk menyitanya. Malah ia disuruh untuk mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.
First sangat bingung, ia pun pergi ke ruang kepala sekolah, hal yang sama ia katakan. Siswa-siswi yang lain boleh dia tegur. Tapi, tidak dengan siswa bernama Khaotung itu, karena Ayahnya adalah pemilik sekolah ini dan Ayahnya juga adalah seorang pengusaha kaya raya. Tidak ada yang bisa menandingi kekayaan Ayahnya di negara ini.
First keluar dari ruangan itu dengan rasa kesal dan juga bingung.First : Siapapun berhak mendapatkan kedisiplinan walaupun ia punya segalanya.
First hendak menyimpan ponsel itu sendiri, saat First hendak kembali ke dalam kelas. Ia melihat Khao yang sudah menunggunya dengan tatapan tajam.
Khao : Kembalikan ponselku!.
First : Ponsel mu sudah di sita.
Khao : Tidak usah bohong, cepat kembalikan sebelum aku semakin kesal.
First : Walaupun kamu kaya, punya segalanya. Tapi, kamu tidak bisa semena-mena.
ancam First sembari menunjuk ke arah Khao.Khao : hahaha... Orang miskin masih bisa bahas peraturan ya?. Kamu harus tau, orang kaya tidak perlu dengan peraturan!.
Ucap Khao sembari menarik kerah seragam First.First : Apa yang orang tua mu ajarkan?. Pasti mereka tidak bisa mengajari hal dasar tentang peraturan ya?.
bisik First di baling telinga Khao sembari melepas cengkraman Khao.Khao sangat sensitif jika seseorang sudah menyebut tentang orang tua. Karena First yang berani melawannya terus, Khao pun melayangkan tinjun ke wajah First hingga First pun terjatuh dengan luka darah di sudut bibirnya.
First kembali berdiri dan membalas tinju Khao, mereka pun berkelahi tanpa henti.
Perkelahian mereka cukup sengit, karena mereka sama-sama kuat. Perkelahian membuat semua murid berdatangan untuk melihat, tidak ada yang berani melerai keduanya. Sampai keduanya sama-sama terjatuh karena sudah kehabisan tenaga.
Tak lama Joy datang membawa Khaotung pergi, sedangkan First terduduk penuh luka di wajahnya.
Perkelahian itu terekam dan tersebar hingga menjadi perbincangan hangat di SMA itu
Anak-anak nakal mendukung Khao, sedangkan anak-anak baik dari ke anggotaan OSIS mendukung First yang bersikap berani......
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is Love
FanfictionKhao pemuda kaya yang punya segalanya, dia tidak pernah kalah dengan apapun yang ia inginkan. Suatu ketika di pertemukan dengan First pemuda pintar, berani, tulus dan menghargai peraturan. Membuat keduanya tak berhenti bertarung. Sampai akhirnya wak...