Salah Paham

301 26 2
                                    


.
.
.

Khaotung, menginjakkan kaki nya di negara bersalju. Matanya yang merah tak bisa membohongi sepupu nya yang menjemputnya di bandara.

"Lo habis nangis?, Kenapa?" tanya Jeff sepupu Khaotung yang tinggal di Inggris.

"Nggak apa." Khao segera berjalan tanpa menghiraukan banyaknya pertanyaan dari Jeff. Khao merasa heran dengan sepupunya yang memakai topi, kacamata dan masker. Sampai wajahnya tak bisa di lihat sedikitpun.

Sesampainya di rumah Jeff, Khao di sambut hangat oleh paman dan tantenya. Tapi, suasana hati Khao yang sedang sedih itu membuatnya tak banyak bicara. Ia hanya bicara seadanya dan mengurung dirinya di kamar. Melihat itu Tante dan Pamannya merasa khawatir. Mereka menyuruh Jeff untuk menjaganya di sekolah nanti.

Keesokan harinya, Khaotung yang sudah terbiasa bangun pagi karena di bangunin oleh First. Kini ia belum juga bangun dari tidurnya. Sehingga Jeff yang datang membangunkannya. Saat Jeff menindih saudaranya itu, Khao langsung memeluk erat Jeff dan menciumnya dengan lembut.
Jeff yang tak tau apapun itu terkejut sekaligus merasa geli.

"Hoy!, Apaan sih!" pekik Jeff sembari mendorong Khaotung hingga ia terjatuh dari kasurnya.

"Oy, sakit!" Khao merintih kesakitan.

"Mesum!" cetus Jeff sembari menutupi dadanya dengan tangan.

Khao menggosok matanya dan melihat kenyataan, kalau yang membangunkannya bukanlah First.
Khao membuat raut wajah kesal dan segera pergi ke kamar mandi tanpa menghiraukan Jeff yang masih shock.

Tak lama ia sudah bersiap untuk pergi ke sekolah barunya, bersama dengan Jeff. Di sekolah itu, Jeff sangatlah terkenal karena nama Band indie nya yang cukup terkenal di negara tersebut.

Khaotung tidak tau kalau Jeff sangat populer, ketika ia turun dari mobil. Semua wanita mengerumuni mereka, pak supir dan beberapa satpam dari sekolah sudah berjaga.
Karena sempitnya jalan, membuat Khao sulit bergerak maju. Jeff yang melihat itu langsung memeluk punggung Khao dan membantunya melewati semua Fans itu.

Sampainya di dalam sekolah, tidak ada lagi para Fans mengerumuni. Tapi, murid-murid disana terus memandangi mereka sembari menjerit histeris.

"Aku tidak mau pergi ke sekolah denganmu lagi!" ujar Khao yang sudah sampai di kelas.

"Jangan, sekarang kamu jadi perbincangan hangat mereka. Kalau kamu pergi sendiri, nanti nggak bakalan bisa sampe kelas dengan selamat loh!" ucap Jeff menakuti Khao.

"Sejak kapan lo jadi artis?"

"Sejak terakhir kita bertemu." jawab Jeff sembari menatap Khao dengan serius.

"Udahlah, dimana murid yang lain?"
Khao bertanya karena ia tak melihat siapapun kecuali Jeff yang disampingnya.

"Hahaha, kamu sih diem terus dari kemarin. Jadi tidak tau apa-apa kan, Bodoh!" Jeff mengetuk kening Khao dengan jari telunjuknya.

"Awh, sakit njim!"

Jeff tertawa melihat keimutan sepupunya itu, guru pun datang memasuki kelas. Dalam satu kelas, hanya ada Jeff dan Khaotung. Karena mereka masuk kelas khusus, Jeff tidak bisa masuk kelas dengan banyak orang karena ia adalah idola yang cukup populer di kalangan wanita. Menghindari hal yang tak di inginkan, orang tua meminta Jeff belajar sendiri. Dari kelas satu hingga saat ini, Jeff selalu sendirian. Ia bahagia karena Khao akan menemaninya di tahun terakhir masa SMA nya yang berharga ini.

Jeff melirik Khao yang sedang serius belajar, "Dia banyak berubah." batin Jeff. Kini tatapannya terlihat oleh Khao.

"Belajar!!" ujar Khao sembari menendang kursi Jeff.

My Rival Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang