.
.
.Sky dan King merasa sangat bersalah, karena ia sudah terlanjur menyiksa First. "Apa kita kasih tau saja ke Khao?, Kalau First sekarang ada di rumah sakit?"
"Jangan, aku takut Khao akan membunuh kita." ujar Sky cemas.
Kemarin, setelah rumor yang mereka buat. First menjadi frustasi karena beasiswanya sedang terancam. Di tengah jalan ia selalu melamun dan tak memperhatikan sekitarnya. Sehingga segerombol pria dewasa tiba-tiba datang menangkapnya dengan mudah. First di bius dengan sapu tangan yang menutup hidungnya hingga ia pingsan, mereka pun memasukkannya ke dalam mobil.
First perlahan tersadar, ia melihat dirinya yang sudah terikat diatas kursi kayu. Dengan mulut yang tertutup kain, ia melihat ke sekelilingnya. Tapi, tempat itu sangat gelap dan cahaya samar-samar memperlihatkan King dan Sky yang membawa tongkat kayu menghampirinya.
"Jika aku memukulmu di sekolah, pasti akan berbahaya. Tapi, kalau diam-diam di tempat ini. Lebih aman, jangan salahkan kami ya. Kau yang memang minta di pukul kan." ujar King sembari mencengkram dagu First.
Sky membuka kain yang menutup mulut First.
"Bang$*t!, Kenapa kalian begitu brutal?, Apakah tidak cukup hanya dengan membuat rumor konyol itu?, Kalian masih ingin membunuhku Ha..?" cetus First kesal.
"Dari awal kau masuk ke sekolah ini, aku sangat membencinya. Hanya saja Khao yang bodoh, dia lebih memilih melindunginya dan menyukaimu. Akhirnya dia sekarang dikhianati, satu pukulan ini untuk rasa benci!"
Plakk!!,, King mulai memukul First.
"Satu pukulan dari ku ini untuk ketua OSIS yang mengganggu kesenangan kami!" Sky juga memukul.
Plak!!..
"Beberapa pukulan lagi, untuk hati teman kami yang kau sakiti."
Plakk!!... Plakkk!!... Plakk!!!....
"King, cukup!" Pekik Sky menghentikan King yang emosi.
"Hahaha, kalian memang teman yang setia ya?, Bunuh saja aku!. Kalian orang kaya tidak akan ketahuan jika membunuh satu orang miskin kan?" Pekik First dengan suaranya yang bergetar.
"Kau!" King sangat mudah marah, melihat First yang selalu menantang. Ia pun lagi-lagi memukul First dengan kuat dan tanpa ampun. Kini Sky kesusahan menghentikan King.
"Aku tidak akan membunuh mu. Karena aku akan membuat hidupmu hancur!" King memukul kaki First cukup parah. Membuat First tak kuat lagi menahan semua pukulan itu hingga berujung pingsan.
Sky pun kini merasa panik, ia memeriksa napas First dengan jarinya."Huhh!, Dia masih hidup." ujar Sky bernafas lega.
"Suruh orang bawa dia kerumah sakit." ucap King yang juga merasa khawatir.
First pun di larikan kerumah sakit oleh pengawal Sky. "King, apakah hatimu sudah puas?, Aku tau kau begitu mencintai Khao. Tapi, First adalah orang yang dicintai Khao, aku tau kalau Khao tidak akan pernah menyerah akan cintanya. Jadi sebaiknya akhiri pembalasan ini ya?" pinta Sky sembari memeluk King.
Sky takut King akan berbuat lebih jauh lagi dari ini. Ia sangat menghawatirkan King .Di rumah sakit, orang tua First datang mengunjungi anaknya yang terluka.
"First!!" pekik sang Ibu yang sedih melihat anak laki-lakinya terbaring letih di atas kasur rumah sakit dengan wajah yang pucat.
"Dok, bagaimana dengan keadaan anak saya?" tanya sang Ayah kepada dokter.
"Cukup banyak luka pukulan di sekujur tubuhnya, terlebih kaki sebelah kirinya. Mungkin saat bangun nanti dia akan sulit untuk berjalan, ia akan mengikuti terapi agar bisa berjalan dengan baik lagi."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival Is Love
FanficKhao pemuda kaya yang punya segalanya, dia tidak pernah kalah dengan apapun yang ia inginkan. Suatu ketika di pertemukan dengan First pemuda pintar, berani, tulus dan menghargai peraturan. Membuat keduanya tak berhenti bertarung. Sampai akhirnya wak...