My First Love♥️

458 35 3
                                    

💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟

💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Suasana yang membanggakan dari semua orang untuk First yang telah mendapatkan nilai tertinggi di sekolah tahun ini. Sesi foto akhirnya selesai, First memandang ke segala arah mencari keberadaan kekasihnya. Namun, tidak ada tanda-tanda kehadirannya disekitar. First merasa cemas, ia bertanya pada kedua teman Khao, Sky dan King pun tidak melihatnya sepanjang hari ini. Begitu juga dengan Lina, First berlari ke segala tempat, meneleponnya terus menerus. Tapi, telepon Khao tidak kunjung aktif.
Hingga ia pun bertanya pada wali kelas mereka, ternyata Khao tidak mendapatkan nilai A, First merasa khawatir, ia pun meminta bantuan kepada Lina untuk mencari Khao di rumahnya.

Di balik selimut hitam tebal, tampak Khao yang sedang gundah. Tak bisa menerima kenyataan kalau dirinya harus berada jauh dari cintanya.
Suara ketukan pintu yang amat keras dari luar. Tak membuat Khao beranjak, dia malah menutup telinganya dan mengabaikan panggilan.

"WOI!!!, Kalau kamu nggak bangun, First bilang mending Putus!!!"

Mendengar itu, Khao segera bangun dan membukakan pintunya.
Lina melihat keadaan Khao yang sudah seperti orang gila, Lina pun menariknya pergi membersihkan dirinya yang terlihat buruk rupa.

"Aku akan mencarinya."

"Kau mau mencarinya dengan keadaan seperti ini?, lebih baik bersihkan dulu dirimu!."

Setelah selesai merapikan diri, Khao membuka teleponnya yang mati, beribu-ribu panggilan dari First serta beribu pesan yang First kirimkan, membuat Khao merasa bersalah.

"First pulang kerumahnya kemarin, dia memintaku untuk memberikan alamat rumahnya padamu."

"Terima kasih Lin."

"Kenapa kau malah mengurung diri?, Aku sudah tau tentang masalah kalian. Yang aku lebih terkejut lagi saat tau kalau saudara ku yang menikung ku terlebih dahulu."

"Apa maksud mu?"

"Aku pernah mengajak First jadian, karena aku mulai menyukainya semenjak kami masih SMP. Tapi, karena waktu itu dia tidak pernah mengutarakan perasaannya. Aku jadi ragu dan malah menerima pria lain. Lalu aku bertemu dia lagi disini, aku memberanikan diri untuk mengajaknya pacaran.
Tapi, dia malah menolak dengan terus terang. Aku jadi kagum dengan seseorang yang bisa meluluhkan hatinya. Karena aku tau kalau dia belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun, walau banyak orang yang menginginkannya. Sekarang aku tau kalau sepupu ku yang nakal inilah orang yang meluluhkan hatinya, yang berarti dia benar-benar mencintaimu Khao, jangan jadikan hal ini membuat kalian semakin jauh, cepat kejar dia."

"Terima kasih, aku pergi dulu Lin."

"Oke, semangat Khao!"

Khaotung pun segera pergi menyusul kekasihnya. Saat Khao sedang mengendarai mobil, teleponnya berdering.

My Rival Is Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang