8 bulan kemudian...
Detik, menit, jam, hari, minggu, hingga bulan, sudah berjalan baik seperti biasanya. Sejauh perjalanan waktu berlalu dengan baik, baik masalah yang telah berlalu tidak seberat masalah terdahulu. Seorang gadis bernama Resiana Neshara yang dulunya dikenal tomboy, biang onar, dan keras kepala sudah berubah menjadi gadis baik, penurut, sopan, dan mau mendengarkan nasihat kedua orang tuanya.
Dulu ia pernah merubah penampilannya agar dapat dikenal baik oleh seorang lelaki pujaannya, namun sekarang ia mencoba berubah menjadi lebih baik untuk dirinya sendiri dan masa depannya. Ia sadar jika suatu hari nanti ia kecewa pada nasib di masa depan, artinya semua itu bermula dari masa lalu.
Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ia benar-benar berniat baik untuk tidak jadi anak nakal, ia lebih menginginkan kebahagiaannya di masa depan...atau kerap disebut kesuksesan. Nesha memang sudah bisa tidak lagi bersekolah seperti anak-anak lain di dalam kelas bersama teman-temannya, tidak ada sekolah lagi mau menerima siswi yang punya riwayat kriminal, baik swasta ataupun negri—sebab dulu ia kepergok melakukan tawuran antarpelajar. Kendati demikian atas utusan Arya yang mana Nesha mau tidak mau harus mengikuti sekolah mandiri atau lebih dikenal dengan homeschooling (sekolah di rumah) demi mendapatkan ilmu sebelum memasuki universitas nanti, meski masuk universitas bukanlah mimpinya. Benar, sebenarnya Nesha tidak mau lagi belajar apalagi melanjutkan studinya dengan kuliah, tapi karena dia sudah menjadi anak penurut alhasil ia pun mau melanjutkan studinya dengan kuliah—dengan syarat bahwa apapun hasil nilainya nanti, orangtuanya tidak akan marah, begitu pun orang tuanya yang memberinya syarat untuk tidak berbuat onar lagi, seperti traktat (perjanjian damai).
Meski selama 8 bulan Nesha menjalani sekolah mandiri, ia dan Ranza masih sering bertemu. Seringkali setiap pulang sekolah, Ranza mendatangi kediaman Nesha untuk sekedar bertemu, begitu juga Nesha yang juga sering mendatangi SMA Adiwidia sepulang sekolah hanya untuk mengajak Ranza makan bersama atau mengajaknya jalan-jalan. Kabar menggembirakan terdengar bahwa saat di kelas tidak ada lagi orang yang mengusik Ranza, bahkan Arwin, Dani, hingga Agha-pun nampaknya menjalin hubungan pertemanan. Semua berjalan dengan sangat baik, bahkan hubungan mereka terlihat semakin dekat. Ranza sudah berhasil membuat Nesha jatuh cinta padanya. Tidak ada hari tanpa bertemu, bahkan ketika hari liburpun Nesha seringkali mendatangi panti untuk bertemu Ranza atau menghibur anak-anak di sana.
Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan, begitulah hubungan keduanya. Bukan perpisahan yang buruk, mungkin dalam waktu yang lama keduanya tidak bisa bertemu lagi lantaran Ranza harus melanjutkan studinya di luar kota, juga Nesha dan keluarganya yang memutuskan pindah rumah. Mengenai kepindahan tersebut dikarenakan bahwa Arya tidak mau lagi berada satu kota bersama gadis bernama Laura—gadis yang membuat putrinya trauma pada anjing.
Hari perpisahan itu telah tiba, angkatan kelas 12 dari SMA Adiwidia melaksanakan wisuda pelepasan, meski Nesha sudah bukan lagi bagian dari SMA tersebut, ia tetap mendatangi acara itu untuk membuat kenang-kenangan bersama teman-temannya di sana. Tebak siapa yang menjadi peringkat satu saat pengumunan peringkat? Dia adalah Raden Arwin Sastrawibowo, siswa yang dikenal teman kelasnya sebagai orang ambis yang tidak mau 0.01% nilainya berkurang, peringkat yang selalu ia ingin dapatkan sejak kelas 10. Meski keinginannya baru bisa diwujudkan bila hari wisuda, setidaknya ia bersyukur bisa meraihnya, usahanya memang membuahkan hasil, bahkan dia sendiri melanjutkan studinya di Universitas Aachen di Jerman. Yang peringkat 2 diraih oleh Alfian Naranza, dia melanjutkan studinya di UNAIR di Surabaya, Jawa Timur, dengan mengambil jurusan kedokteran. Peringkat ketiga masih diraih oleh kelas A4, namanya Magira Nayanika yang melanjutkan studinya di Universitas Indonesia di Jakarta. Dirasa itu saja pembahasan mengenai prestasi siswa-siswi terbaik di SMA Adiwidia.
Tidak hanya SMA Adiwidia saja yang Nesha datangi saat acara wisuda, melainkan SMA lainnya yang pernah menjadi tempat akademiknya dulu, seperti SMA Wijaya Kusuma,Kertanegara, SMU Ki Hajar Dewantara, SMA Pelita, SMA Bestari, SMA Bakti Negara, SMA Tunas Kelapa, SMA Budi Luhur, SMA Gentari, SMA Garuda Jaya dan lainnya. Sama, ia ingin mengambil foto kenangan bersama teman-temannya di acara kelulusan itu. Mungkin ia akan memperlihatkan pada anak cucunya bahwa dia merasa keren bisa berada di banyak sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.] My Brave Girl ✔
Подростковая литератураResiana Neshara, seorang gadis tomboy biang onar terpaksa harus dipindahkan sekolahnya karena kesalahan dan masalah yang selalu ia perbuat. Saat berada di sekolah barunya, ia bertemu Alfian Naranza, seorang lelaki kutu buku yang pendiam dan cupu. Ne...