4 - Akara

574 82 2
                                    

Tik tik tik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tik tik tik

Suara detik jam yang memenuhi kesunyian pada ruang luas itu, tirai jendela yang terbuka lebar membawa sinar jingga.

Clack

Suara pintu terbuka mengambil atensi dua pemuda yang tengah duduk pada sofa panjang.

"Kak Kaizo"

Taufan memanggil seseorang yang baru masuk dengan senyum berseri di wajah nya. Kaizo tersenyum tipis mendekat pada kedua adik nya lantas mengelus surai Taufan dengan pelan.

"Kenapa mendadak nyuruh kesini, apalagi sampai bawa Taufan sekalian?" Fang bertanya dengan bingung, pasal nya sudah setengah tahun Kaizo kembali ke Asia dan selama itu juga kakak nya ini tak pernah sekalipun membuat perintah yang terlalu mendadak seperti ini apalagi sampai menyangkut paut dengan Taufan.

Kaizo duduk pada sofa tepat di hadapan kedua adik nya. Mengeluarkan selembar kertas yang membawa tanda tanya pada Fang maupun Taufan.

"Apa itu?" Taufan bertanya, rasa penasaran tiba tiba saja bergejolak dalam dirinya.

Fang mengambil selembaran itu lantas membacanya, salah satu alis nya terangkat saat menemukan sebuah kata yang membuat nya bertanya tanya pada sang kakak.

"Perpindahan?"

Kaizo mengangguk, meminum sebuah teh yang sudah di siapkan diatas meja. Lantas tersenyum tipis namun dibalik netra Ruby nya terisat keseriusan tersendiri.

"Kalian akan tinggal disini untuk beberapa bulan, dan aku sudah mendaftarkan kalian pada salah satu sekolah nasional disini"

Taufan mendadak tersedak, lidah nya terasa kelu menatap Kaizo dengan pandangan tak percaya. Dia akan sekolah disini?

"Tapi kenapa?" Fang bertanya dengan mimik terkejut nya.

"Kak a-aku.." Taufan dengan terbata mengeluarkan suara nya dengan lirih.

Kaizo dengan tenang menatap kedua adik nya yang tengah dipenuhi keterkejutan sekaligus bingung diwaktu yang bersamaan.

"Tenang saja kebutuhan kalian sudah ku siapkan dengan lengkap. Rumah pun sudah berdiri kokoh dengan segala isi dan peralatan nya"
__________

"Bang, apa tak masalah membawa Taufan juga? Apalagi sampai tinggal disini kan"

Fang sungguh tak keberatan jika diri nya lah yang tetap tinggal disini karena memang disinilah Fang terlahir, namun ia sama sekali tak terbayang bahwa Taufan juga akan ikut tinggal.

Kaizo terdiam, masih duduk pada kursi kerja nya menatap lapisan kaca yang menampilkan suasana malam Jakarta yang terang akan gedung gedung pencakar langit serta kendaraan yang padat berlalu lalang dibawah sana.

"Aku sengaja melakukan ini, aku sudah memikirkan matang tentang Taufan selama ini," Kaizo memutar kursi nya dan menghadap pada Fang yang terdiam mematung.

Hiraeth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang