"...."
Netra egyptian menatap sendu pada layar ponsel nya, membaca tiap kata yang tertera disana. Hati nya berdenyut nyeri, menemukan fakta yang seharus nya tak ia ketahui.
"Maafkan aku, Voltra."
Puk.
"Sedih banget muka, habis diputusin pacar nya kah?"
Taufan terkejut lantas menoleh saat suara datang di sebelah nya. Segera Taufan mematikan ponsel nya, ia tak ingin seseorang mengetahui nya.
"Aku tidak punya pacar, Sori."
Sori tertawa, menepuk nepuk pelan punggung Taufan.
"Ganteng ganteng gini ga punya pacar?" Sori dengan nada bercandanya, menggoda partner nya tersebut.
Taufan mengerutkan kening nya, menatap Sori dengan bingung.
"Memang kau punya?"
Kali ini Sori yang terdiam, menggaruk pelan pipi nya, netra lime itu melirik ke arah lain dengan wajah yang sedikit memerah.
"Tidak ada sih," cicit nya pelan.
Taufan tersenyum miring, kini tatapan jahil nya melayang kearah Sori.
"Sudah ah, latihan aja kan kita bakal tampil besok. Waktu ngejar nih!"
Sori beranjak pergi, menjauh dari Taufan yang masih memasang wajah jahil nya. Tak berselang lama ia pun mengikuti langkah Sori menuju ruang latihan mereka.
Festival akan dimulai 2 Minggu lagi, dan saat ini Taufan harus menyita waktu belajar nya di kelas untuk latihan rutin bersama anggota pilihan yang lain.
Di dalam ruang ini hanya terdapat 5 orang yang terlihat, Ochobot sebagai ketua, Sori dan Taufan serta dua anggota lain nya yaitu Sai dan Yaya yang menampilkan kemampuan mereka.
Yaya yang di kenal seorang vocalis bersuara merdu sedangkan Sai dikenal sebagai pemain gitar andalan mereka.
Kedua orang itu sudah mendatangkan piala dari berbagai lomba bersama dengan Sori. Mereka berdua juga merupakan siswa kelas 11 yang masih ikut ekstra musik hingga sekarang.
"Oh iya, Taufan."
Taufan menoleh saat Ochobot memanggilnya. Pemuda bersurai pirang itu berjalan mendekati nya.
"Aku belum pernah melihat mu bermain musik saat ini, kemarin saja kau disibukkan dengan Sori yang mengobrol tentang marga mu hingga waktu ekstra habis. Jadi bisakah aku melihat kemampuan mu?"
Taufan mengangguk, memang yang dikatakan oleh Ochobot semuanya benar. Dari jam awal hingga akhir ia harus menjawab segala pertanyaan Sori yang diberikan padanya secara bertubi tubi tanpa memberikan kesempatan bagi Taufan untuk menyentuh alat musik mereka.
"Iya ya, aku penasaran dengan kemampuan seorang Avalon." Sai berkata dengan nada yang sedikit meremehkan medatangkan tatapan tajam dari Sori.
Taufan mendekati peralatan alat musik ia mengambil sebuah biola disana. Bukan apa apa, Taufan bisa memainkan berbagai alat musik, hanya saja setiap kali Taufan disuruh memilih untuk memakaikan alat musik apapun itu, alat musik pertama yang berada di pikiran nya hanya lah Biola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
FanfictionPulang? Taufan tak mengerti arti dari kata pulang. Ia hanyalah seorang anak yang kini tengah mencari jati dirinya, yang ia ketahui ia hanya hidup sendirian tanpa orang tua dan saudara. Namun siapa sangka ternyata ia memiliki seorang keluarga, hanya...