3 - Eguzkia

612 77 5
                                    

Berapa lama, Mengapa begitu aneh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berapa lama,
Mengapa begitu aneh?

Ada apa dengan ku?
Pikiran ini menghantui ku.

Sedari menyebrang antariksa Taufan hanya diam, ia sama sekali tak bergeming. Netra egyptian nya hanya fokus menatap awan serta samudra luas di bawah sana.

Namun, pikiran nya tengah kacau dengan hal yang tak ia pahami. Entah mengapa perasaan nya menjadi aneh, seperti suatu magnet yang menarik isi hati nya.

Tiba tiba saja dibalik jendela pesawat ada gerombolan burung, hal itu lantas membuat Taufan tersentak kaget. Suara asing tiba tiba muncul memenuhi pikiran nya.

"Kak! Diatas sana banyak burung! Apa mereka sering bersama seperti itu?"

"Iya, mereka selalu terbang bersama sama. Saling menjaga satu sama lain"

"Satu.. dua.. tiga.. empat.. "

"Ada 7 burung! Mirip seperti kita selalu bertujuh kemana pun dan saling menjaga!"

"Adik ku ini memang pintar"

"Egh.. "

Taufan sontak memegang kepala nya yang tiba tiba saja berputar saat suara itu muncul.

"Kenapa suara aneh itu akhir akhir ini sering muncul si" Taufan membatin sembari berdesis pelan, merasakan kepalanya yang berdenyut lara.

Tak atau apa yang merasuki nya, Taufan menghitung jumlah burung yang sedang terbang dibalik jendela pesawat itu.

Ada 6 burung yang sedang terbang bersama sama, lantas burung itu terbang lebih tinggi dari pesawat menuju angkasa lepas.

"Hanya ada enam" Entah mengapa debaran jantung Taufan menjadi cepat, keringat dingin mulai bermunculan pada dahi nya, pandangan nya memburam namun bukan karena pusing tetapi gumpalan air mata yang tertahan. Tak tau pasti namun saat ini Taufan merasa sedih.

Fang yang berada di samping Taufan pun terbingung karena jarang jarang Taufan jadi pendiam seperti ini.

"Fan, kamu lapar?" Fang berfikir sahabat nya satu ini tidak memiliki energi karena belum makan siang

Taufan menoleh lantas menggeleng pelan, namun ia terkejut saat Fang secara mendadak memegang kedua bahu nya.

"Kau menangis?!" Fang berseru, mimik wajah nya terlihat jelas keterkejutan disana.

"Kecilkan suara mu" Taufan berkata pelan, diri nya baru menyadari bahwa sedari tadi air mata nya mengalir bebas dengan deras nya. Taufan tak berbohong, hati nya terasa tersayat walau ia tak tau apa yang membuat nya merasa sedih seperti ini.

"Apa kau ingin pulang? Tenang lah, setelah urusan disana selesai kita akan kembali ke eropa atau Norwegia" Ujar Fang menenangkan, mungkin kah Taufan ingin pulang atau bagaimana Fang tak mengerti karena Taufan tak pernah bercerita langsung padanya.

Hiraeth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang