9 - Hirya

530 71 6
                                    

Drap! Drap! Drap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drap! Drap! Drap!

Derap langkah cepat ditengah deras nya hujan, Halilintar berlari disaat rintikan itu mulai membasahi bumi dengan cepat nya. Ditarik nya tudung jaket nya melindungi mata nya, berlari seraya menghindari genangan air di jalan itu.

Diri nya tak tau akan turun hujan sore ini, musim telah berganti.

Tap

Berhenti pada pintu utama rumah nya, melepas sepatu nya yang sudah basah terkena air pada rak, membuka pintu lantas memasuki kediaman nya.

"Ada yang kehujanan nih" Suara jahil saat diri nya kembali menutup pintu, dengus kesal muncul menatap sang adik yang tengah duduk pada sofa dengan tatapan datar.

"Keringkan tubuh mu dan segera ganti pakaian nanti demam!"

Dari arah dapur terdengar seruan seseorang yang tak lain adalah Gempa yang kini tengah memasak makan malam mereka. Halilintar hanya mengangguk lantas pergi kearah tangga menuju lantas atas.

"Sudah musim hujan ya? Yahh, padahal aku belum ke pantai kemarin" Blaze berujar kecewa, padahal ia ingin mengajak teman teman nya untuk ke pantai bersama sama.

"Diam lah, Blaze. Aku jadi susah tidur karena kau berisik" Nada lesu pada pemuda yang kini tertidur pada sofa disebelah nya dengan boneka paus dalam pelukan nya. Ucapan Ice menghadiahkan getakan pelan pada kepalanya yang diberikan oleh Blaze.

"Hei!" Ice mengadu sakit mengelus kepala nya yang menjadi korban getakan Blaze. Sang pelaku hanya terkekeh pelan, ia memang suka menjahili kembaran nya itu.

Tak lama Halilintar tiba setelah mengganti pakaian nya dan rambut yang kini sudah kering. Saat ia sudah sampai pada lantai bawah terlihat Gempa yang keluar dari arah dapur membawa beberapa lauk pauk makan malam mereka.

Dibantu oleh Thorn dan Solar yang menata rapi piring serta gelas berisi air putih.

Blaze yang melihat hidangan sudah siap pun lantas membangunkan Ice dengan paksa dan menyeret pemuda aquamarine itu ke meja makan. Ice harus menanggung pening pada kepala saat Blaze yang memaksanya bangun dari bunga mimpi nya.

"Wahh, sup ayam!" Blaze berseru kegirangan saat melihat salah satu menu makanan kesukaan nya.

Gempa langsung menyuruh mereka untuk duduk tenang pada kursi nya masing masing.

"Solar, nanti bantuin Thorn tanam bunga di pot ya"

Solar yang sedang fokus memakan makanan nya pun terhenyak menatap Thorn dengan bingung.

"Kau ingin berkebun malam malam begini, Thorn?" Solar menatap kakak kembaran nya dengan tatapan terkejut. Thorn hanya tertawa kecil.

"Iya soal nya tadi ada yang kelupaan, jadi karena Thorn sudah ingat mau di selesain. Kasian tanaman nya nanti layu, mau ya Solar" Thorn memohon dengan tatapan memelas sehingga mau tak mau Solar pun mengiyakan permintaan Thorn, kalo sudah memelas seperti itu siapa juga tak akan sanggup menolak.

Hiraeth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang