22 - Eminser

445 70 7
                                    

"Nama ku Taufan Serene Avalon, salam kenal Pangeran!"

Saat itu, masa dimana aku pertama kali bertemu dengan nya bersama dengan Nova dan Blizzard. Mereka bertiga adalah teman pertamaku, hingga saat ini.

Aku ingat saat aku masih kecil, selalu bermain bersama mereka pada taman di bawah pohon beringin. Aku tak lagi merasa kesepian, status ku sebagai seorang pangeran tiba tiba terlepas kala bersama dengan mereka. Aku seperti merasa bahwa aku hanyalah seorang anak kecil biasa.

Mereka memberitahu ku banyak hal, sesuatu yang belum pernah ku ketahui. Mereka memberikan ku banyak pengalaman dan kebahagiaan yang belum pernah ku rasakan selama ini.

Mereka adalah teman berharga yang ku punya. Aku akan melindungi mereka dengan kekuatan ku sendiri, apapun yang terjadi.

Namun salah satu dari kami tiba tiba menghilang, itu Taufan. Setelah kepergian Tuan Avalon dari dunia, Taufan menghilang tanpa memberi kejelasan. Aku sempat mencarinya namun sama sekali tak membuahkan hasil apapun.

Aku terpukul saat itu, kehilangan salah satu teman yang berharga. Karena diantara mereka bertiga, Taufan lah yang memiliki pengaruh lebih besar, karena Taufan adalah teman pertama ku sebelum mengenal Nova dan Blizzard.

Setelah kematian Ayah, lalu Bunda yang jatuh sakit aku harus mengurus kerajaan dalam hidup ku. Hal itu sempat membuat ku stres, namun aku beruntung karena masih ada Nova dan Blizzard yang selalu berada di sisiku.

Tiga tahun bahkan hampir empat tahun lama nya, aku tak menemukan Taufan dimanapun.

Namun kali ini, aku kembali bertemu dengannya.

Netra itu bergetar menatap tak percaya dengan seseorang yang tengah tersenyum kepadanya. Seseorang yang sudah lama pergi dari nya, seseorang yang mati matian ia cari walau tak mendapatkan wadah kosong.

Kini berdiri, memberi hormat dibawah sana.

Taufan tersenyum, ia dengan perlahan berjalan menuju kearah kursi singgasana, menaiki tangga rendah lantas berdiri tepat dihadapan sang Pangeran yang akan diangkat menjadi Raja.

"Bagaimana keadaan mu, Pangeran?" Suara rendah dengan senyuman tipis itu.

Voltra berdiri lantas menarik tangan Taufan, membawa mereka pada pelukan pertama setelah lama berpisah.

"Dari mana saja kau selama ini?!" Voltra berseru setelah melepaskan pelukannya.

Taufan terkekeh pelan lantas menggaruk pipi nya. Netra egyptian milik nya melirik kearah samping enggan menatap kearah Voltra yang juga menatapnya dengan begitu intens.

"Setelah kematian kakek dulu, aku dibawa dengan teman ku." Ujar Taufan tersenyum kecil.

Voltra menghela napas pelan lantas mengangguk lemah. Asal Taufan sudah kembali itu sudah lebih dari cukup.

Hiraeth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang