Jisung tengah mengunjungi sang paman dalam penjara, ia hanya datang sendiri. Berdiri didepan sel penjara dan bermodalkan penerangan dari lentera kecil.
Dalam kegelapan Perdana Menteri Park bertanya. "Apa kau seneng?"
"Maafkan aku, Paman. Tapi aku seorang Raja, aku harus mementingkan rakyatku." Balasnya menunduk, menatap kosong pintu penjara dihadapannya.
"Dengar.. tidak ada jaminan kau tidak akan berakhir sama seperitiku."
"Orang-orang yang kau sebut rakyatmu itu, suatu hari nanti pasti akan menghianatimu."
"Dan saat kau terlambat menyadari itu semua, kau telah kehilangan segalanya."
Jisung mengepalkan tangannya, bahkan gigi-giginya mengerat kuat.
"Aku mungkin takkan melihat bagaimana kerajaan ini berakhir ditanganmu. Tapi kau.."
"Kau akan melihat bagaimana kerajaan ini hancur."
"Oh? Jangan lupakan jika Panglima Lee memiliki cukup bukti untuk menyingkirkan seluruh orang yang kau sayangi dihadapan rakyat besok."
"Dia bahkan jauh lebih dipercaya rakyat dibanding Rajanya sendiri."
🌱
"KEBAKARAAN!!"
Seo tae dan Chenle berlari keluar ruangan, mendapati orang-orang menyelamatkan diri dan yang lainnya berusaha memadamkan api dari arah gudang Kerajaan.
"Seo tae!" Teriak Chenle.
"Tunggu disana! Aku akan memeriksa apa yang terjadi."
"Tapi--"
"Panggil saja Panglima Lee Jaen Ho atau Renjun Hyung, mereka akan membantu!" Lantas berlari meninggalkan Chenle yang bergegas mencari mereka berdua.
Saat Chenle berusaha mencari keberadaan mereka, ia menemukan seeorang yang membuang sesuatu kearah pepohonan dibelakang ruangannya.
"Siapa itu?!"
Orang itu berlri dengan cepat hingga tak bisa ia kejar.
"Sialan! Cepat sekali dia."
"Pangeran Chenle!"
Ah, itu dia Panglima Jaen Ho. "Kenapa anda disini? Disini terlalu berbahaya."
"Gudang kerajaan-"
"Aku tahu. Seseorang sengaja membakar bukti untuk hari sidang besok."
"Huh? Dari mana kau tahu?" Tanya Chenle.
"Karena hanya gudang tempat catatan anggota keluarga kerajaan saja yang terbakar, sedangkan yang lain tidak." Jelas Jaen ho.
Tiba-tiba saja Chenle teringat sesuatu.
"Seo tae!"
Ia berlari kala mengingat sang Kakak yang tak kunjung muncul, padahal-- ia mengatakan akan mengecek keadaan saja.
"Pangeran! Tunggu!"
"Tidak! Tidaaak!!"
"Jangan Pangeran! Itu berbahaya!" Cegah Jaen ho mati-matian saat Chenle memberontak untuk masuk kedalam bangunan api.
"Tidak! Tidaak! Tidaaak!!! Aku tidak bisa membiarkan dia mati lagi."
"Siapa yang kau bilang mati? Hadeuh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Renjana-Renjun (HIATUS)
Teen Fiction[WP ANGST ] Sanggup baca, silahkan "Dalam hidup aku sudah menjalani hal-hal paling menakjubkan, dan ini kehidupan keduaku." -Renjana Highest Rank achievement : #2 Renjana (25/04/2024) @RENJUN @JISUNG @HAECHAN @JENO @NARA