Semua yang terjadi dalam cerita hanya fiksi, tidak ada kaitannya dengan kehidupan didunia nyata. Baik nama, tempat dan sebagainya.
🌱
Ujian hari pertama berjalan dengan lancar, meski sekarang nampak asap keluar dari kepala Nara.
Entah gadis itu kelewat bodoh, malas atau memang bakat dari zigotnya seperti itu.
Jaemin bahkan menghela nafas berkali-kali melihat Nara yang kekanak-kanakan. Ia hanya berpikir kedepan, bagaimana nasib orang yang akan menjadi suaminya nanti? Apa sanggup menghadapi Nara yang jika disandingkan dengan simpanse masih pintar simpanse.
Dan jika dibandingkan dengan luwak, masih berguna hewan itu.
"Cuman menghabiskan oksigen saja." Gumam Jaemin memijat pangkal hidungnya.
Nara menoleh, hanya dirinya yang mendengar jika ia disindir. "Kau bicara apa?" Seperti ada sengatan listrik secara tidak langsung ketika Nara menyadarinya. "Katakan diadapanku langsung!"
"Hikk!" Tiba-tiba saja Jaemin cegukan. "Tidak ada." Jawabnya.
"BOHONG!!"
"Heuh! Terserah." Lantas kembali membuka buku-bukunya. "Entah apa kesalahanku dimasa lalu sampai aku harus bertemu makhluk sepertimu."
Nara kembali menghadap kedepan, namun sebelum itu. Sepertinya tak bisa jika tak mengganggu seseorang, Renjana contohnya.
"Menghafal lagi?" Tanya Nara basa-basi.
Laki-laki itu menoleh, mengangkat kedua alisnya bingung. "Hah? Ah! Iya."
Niat awalnya untuk tidur setelah ujian pelajaran pertama selesai urung, ia malah terus menatap Renjana tanpa laki-laki itu sadari saiing sibuknya membolak-balikkan buku pelajarannya.
"Wajahnya masih secerah kemarin, tidak, jauh lebih cerah." Gumam Nara ketika cahaya dari luar jendela menembus kedalam ruang kelas, tepat dimana mereka berada.
"Dia cantik, kan, Nara?"
"Iya. Ah.. tidak. Sangat cantik."
"Secantik apa?"
"Entah.."
"Kau benar, tak ada yang sebanding dengannya saat kau jatuh cinta."
"Jatuh cinta? Siapa? Aku? Dengan siapa? Renjana?"
"Haha.. iya, kau mulai menyukainya. Kenapa? Kau ragu karena kekurangannya?"
"Bukan seperti itu, aku tidak pernah membedakannya. Tapi-- tapi.."
Terkekeh. "Tapi?"
"Mungkin benar, aku mulai menyukainya. Tapi aku juga tak bisa mengelak tentang kekurangannya."
"Nara.. Nara? Naraa!"
"Huh?! Apa? Siapa?! Di mana?!!"
Seluruh siswa dikelas hening pun pengawas ujian yang baru saja masuk.
"Kau tidur sampai bermimpi, ya?" Tanya Renjana berbisik.
Nara mengangguk sebelum akhirnya ia pergi ke kamar mandi atas perintah pengawas ujian.
Ia basuh wajahnya beberapa kali hingga akhirnya membasahi sebagian roknya. "Ah.. Sial! Kenapa ini terjadi?"
Disaat berjalan menuju tempat pengering, sambil membiarkan mesin pengering yang bising bertugas. Nara kembali memikirkan suara yang muncul dalam mimpinya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Renjana-Renjun (HIATUS)
Teen Fiction[WP ANGST ] Sanggup baca, silahkan "Dalam hidup aku sudah menjalani hal-hal paling menakjubkan, dan ini kehidupan keduaku." -Renjana Highest Rank achievement : #2 Renjana (25/04/2024) @RENJUN @JISUNG @HAECHAN @JENO @NARA