Hari pemakaman untuk Chenle tiba. Orang-orang dari sekolah, rekan bisnis dan anak buah Ayah tiri dan Ibu kandungnya, rekan bisnis serta anak buah Ayah tiri Chenle juga hadir.
"Ibu tirinya masih belum ditemukan.."
"Mereka saudara tiri?"
"Iya!"
"Aku pikir mereka hanya bersahabat, ternyata mereka menyembunyikan identitas itu. Kenapa?"
"Entah.. keluarga seperti itu biasanya karena orang tua mereka memiliki hubungan rumit sebelumnya."
"Kudengar, Ayah kandung mereka dipenjara karena tabrak lari. Berarti mereka beda Ibu."
Shutaro mengepalkan tangannya, mendengar omong kosong yang sebenarnya adalah nyata.
Pandangannya naik, kala seseorang mengusap pundaknya. Ah, tidak. Bukan hanya satu orang. Tapi, Juan, Haikal, Renjana, Nara, Ibunya, kedua Ayah tirinya, dan Neneknya.
Matanya merah, tak berhenti menangis sejak semalam. Shutaro kembali menangis dipelukan sang Nenek.
Pelukan yang sudah lama tak ia rasakan sejak meminta Chenle tinggal bersama Neneknya, mungkin setiap hari Chenle merasakan pelukan paling menenangkan ini.
Namun, pelukan paling menenangkan dari seorang Nenek sekalipun tak bisa menahan kembali sesak dan sakit yang menyerang.
Dirinya sendiri yang membawa poto Chenle dalam pelukan. Rasanya sama seperti kemarin, saat Chenle pergi dalam dipelukannya.
Tubuh dingin itu bahkan masih terasa hingga saat ini.
Ia takkan pernah melupakan bagaimana wajah terakhir adiknya masuk kedalam liang pusara untuk yang terakhir kalinya. Dalam ingatan, Chenle masih ada.
"Tidak.." Juan dan Haikal menoleh secara bersamaan.
"Tidak!"
Semua orang yang ada disana langsung terfokus pada Shutaro. Jika saja Haikal tidak menangkapnya, laki-laki itu mungkin sudah masuk bersama peti Chenle.
"TIDAK! JANGAN!! LEPASKAN AKU!!!"
"JANGAN! JANGAAAN!!"
"Haikal! Lepaskan aku!!"
Haikal tahu, dirinya takkan mampu mengerti isi hati seseorang Shutaro. Sambil menahan tubuh yang terus-terusan berontak pada fakta, ia menggigit bibir bawahnya. Lantas berkata. "Sadarlah! Shutaro, dia sudah pergi. Chenle.."
"Omong kosong! Dia takkan meninggalkanku!"
"CHENLE SUDAH MATI!!"
Dengan suara bergetar Haikal kembali berkata memecah keheningan.
"Shutaro, relakan dia.."
"Kau tidak bisa terus-terusan terpaku dengan rasa sakit atas kehilangannya. Jika kau ingin membuktikan janjinya padamu, maka hiduplah dan biarkan dia memantaumu dari sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Renjana-Renjun (HIATUS)
Teen Fiction[WP ANGST ] Sanggup baca, silahkan "Dalam hidup aku sudah menjalani hal-hal paling menakjubkan, dan ini kehidupan keduaku." -Renjana Highest Rank achievement : #2 Renjana (25/04/2024) @RENJUN @JISUNG @HAECHAN @JENO @NARA