maafkan akuh karna gak jadih up yeah kemarin kemarin, thisis org sibuk (jes kiding)
and HAPPY READING!!!
***
Pagi hari Aga sudah bangun dan menyiapkan baju nya untuk ke sekolah. Ini hari pertama Aga masuk sekolah menengah atas. Setelah menyantap sarapan yang dibuat oleh ART rumah, Aga langsung berpamitan kepada Shenna yang baru saja duduk dimeja makan "Aga jalan duluan"
"Gamau bareng sama Bunda?"
Aga menggeleng sambil tersenyum tipis "Engga, Bunda kan malem abis lembur" setelah menyalimi tangan sang Ibu Aga langsung pergi ke arah bagasi rumahnya untuk membawa motor kesekolah.
Suasana ibukota seperti biasanya jalan raya dipenuhi orang orang yang ingin pergi sekolah dan berkerja, Aga memilih melewati jalan perkampungan untuk memotong lampu merah yang bisa membawa kesialan alias telat. Aga melajukan motornya dengan kecepatan sedang sambil menikmati setiap jalan yang ia lewati, walaupun ia lewat jalan perkampungan warga tapi tetap terlihat gedung gedung perkantoran dijakarta.
Jakarta memang banyak polusi dan udara nya tidak sesegar di daerah bogor, tapi soal MALL Jakarta juaranya. Aga lebih suka suasana ibukota dengan melihat pemandangan gedung pencakar langit dijakarta, rasanya sudah nyaman dengan kota Jakarta.
Kadang Aga suka menikmati setiap jalan yang ia lalui menggunakan motor sampai tak terasa dirinya sudah sampai ketempat tujuan, SMA Adijaya. Aga memasukan motornya kedalam perkarangan sekolah, sudah lumayan banyak siswa siswi yang datang terlebih dahulu dan menunggu di panggung atau depan ruang guru dilantai bawah. Aga memperhatikan seluruh orang orang disana dari motor, berusaha mencari seseorang yang ia kenal. Tapi usahanya mencari seseorang yang ia kanal Aga malah meliat siswi yang duduk sendirian di pinggir panggung menggunakan seragam sekolah SMP Garuda, rasanya tidak asing melihat gadis itu.
Itu cewek yang waktu itu di lawson kayaknya batin Aga
"DARRR"
"Anjing!" ucap Aga spontan ketika ada seseorang yang mengagetinya dari belakang, sedangkan sang pengaget hanya memberikan senyuman jahanam.
"Ckckck, jaga ucapanmu wahai mantan penjuru" ucap Satria sebagai oknum yang mengageti Aga.
"Mana ada mantan, tar juga gua yang jadi penjuru yang ada, liat aje noh anak lakinye kek erik semua"
"bener ya? Kalo tebakan lo salah jajanin gua Ga"
"Lo orang kaya anjay Sat, ada bapak juga "
"Yah emang lu ga ada bapak?"
"Udah cere tol*l" Satria yang menyadari kesalahan nya langsung menutup mulutnya menggunakan tangan. "Sorry ga maksud gua gak gitu"
"Santai"
"KEPADA SELURUH PESERTA DIDIK BARU SMA ADIJAYA SILAHKAN BERBARIS DILAPANGAN UTAMA"
Satria dan Aga yang mendengar apa yang salah satu guru katakan lewat toa pun pergi ke lapangan utama sesuai dengan apa yang di perintahkan. Aga yakin hari ini pasti ada upacara hari senin dan apel pembukaan MPLS SMA Adijaya, oleh karna itu Aga dan Satria memilih berbaris di bagian belakang. walaupun keduanya mantan anak paskibra tetap saja upacara dan apel itu hal yang melelahkan dan membuang buang waktu tapi berbeda lagi jikalau keduanya yang menjadi petugas.
Apel berjalan cukup lama, sepertinya sudah hampir satu jam lebih. Semua ini lama dikarenakan sang kepsek memberikan wajengan yang panjang, Aga pikir semua kepsek di setiap sekolah memang diciptakan sebagai orang yang bawel. Hingga akhirnya apel selesai dilanjut dengan pembagian gugus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATYA || on going
Teen Fiction"Kak" panggil Anin pada Sasa yang sedang main game di komputer milik Anin sedangkan sang empu hanya tiduran di ranjang sambil menyetel lagu di speaker bluetooth. "Hm" "Menurut Kakak Aga masuk SMA mana?" "Biasanya anak Dharmawangsa masuk SMA kakak...