eyyooww akuuu kembaliiiihh, gimana puasanyaa?? Semangatt yaa WAR takjilnya wkwkk
and HAPPY READING!!!
***
Sera pun menghampiri Anin dengan tiga orang cowok yang mengikuti sera layaknya anak bebek yang mengikuti ibunya. Anin yang sedari tadi sudah menyadari ada 3 laki yang mengikuti Sera hanya menatap heran namun setelah mengetahui lelaki yang paling belakang adalah Aga, tatapan Anin menjadi membulat sempurna.
"Nin ini sepatu lu napa di bangku jir" ucap Sera sambil mengangkat sepatu kawannya itu.
Anin pun langsung mengambil sepatunya dan memakainya kembali "Engga tadi buat nempatin buat lo" jawab Anin dengan suara pelan.
Kini di samping kanannya adalah Sera lalu para lelaki yang mengikuti Sera tadi duduk di depan Anin dan Sera. Dari ketiga lelaki ini Anin hanya tau Satria dan Aga saja sedangkan lelaki yang terlihat ambis karena menggunakan kacamata itu Anin tidak tau. Anin mendekatkan duduknya dengan Sera "Maksud lu bawa anak laki kelasan laen buat apa jir Ser?" bisik Anin
Sedangkan Aga juga menginjak kaki Satria dan menatapnya seolah berkata 'Kenapa lo ga bilang ada Anin'. Sedangkan lelaki berkacamata yang Anin tidak tahu itu adalah Wihaga yang nyatanya sekarang bergabung bersama Aga dan Satria. Keadaan meja dikantin menjadi sedikit canggung.
"Eeee ini ga ada yang mau pesen makan? gue traktir deh ayo cepet mau apa" ucap Satria yang berusaha mencairkan suasana.
Mata Sera reflek berbinar mendengar adanya makanan gratis "RIILLL??? Ayoo nin pesen makann"
Anin hanya menggeleng "Udah makan tadi lo aja gue masi kenyang" bohong Anin.
Sera hendak mengangguk namun "Bukannya lo baru ke sini abis dari lapangan?" itu bukan Sera melainkan Aga.
Keadaan menjadi hening seketika begitu Aga mengatakan hal itu. Satria hanya menahan senyum bangganya dalam dalam karena setelah berteman kurang lebih empat tahunan Aga bukan tipe orang yang suka memperhatikan orang lain, intinya dulu ia orang yang bodoamatan dengan keadaan sekitar.
Anin pun menggeleng untuk kedua kalinya "Udah makan beneran tadi, dah sana beli aja buat kalian" ucap Anin pelan, kemudian empat orang yang tadi datang bersamaan itu pergi mencari makanannya masing masing meninggalkan Anin yang masih memainkan ponselnya.
Tak lama dari itu Aga yang tadinya ikut dengan teman temannya, kembali sendiri tanpa Satria dan Wihaga, dan tanpa membawa makanan sama sekali. Aga hanya membawa 2 gelas es teh manis, lalu memberikan 1 gelas untuk Anin tanpa berbicara sepatah kata pun. Anin yang langsung sadar hanya memberikan tatapan bingung pada Aga.
gila ni cowok tar kalo gue jatuh cinta beneran gimana anjiirr aduh Batin Anin
Sumpah gua prik ga ya tadi Batin Aga
Anin pun mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya kepada Aga "Buat gue?"
"Iya"
"Engga beli makan?" tanya Anin dengan pelan dengan niat hanya basa basi padahal modus.
"Udah nitip ama Wihaga tadi"
Anin pun mengangguk tak lama dari itu Sera datang dengan 2 mangkuk mie instan miliknya dan milik Satria dan Wihaga yang membawa 2 spaghetti.
***
Kini suasana SMA Adijaya sudah kian sepi hanya ada siswa dan siswi yang ekskul. Begitu pula Anin sekarang yang sudah berganti baju untuk latihan paskib. Banyak juga anak paskibra yang sedang ganti baju dan sholat ashar tapi dari sekian banyak itu Anin melakukannya sendiri karena hitungannya hari ini adalah hari pertama ia masuk paskib. Anin menuruni anak tangga sambil membawa tas nya menuju lapangan dengan topi yang sedikit menutupi matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATYA || on going
Teen Fiction"Kak" panggil Anin pada Sasa yang sedang main game di komputer milik Anin sedangkan sang empu hanya tiduran di ranjang sambil menyetel lagu di speaker bluetooth. "Hm" "Menurut Kakak Aga masuk SMA mana?" "Biasanya anak Dharmawangsa masuk SMA kakak...