Hi hi hi ada yang kangen SATYA GAKSS???? Ehehhe alhamdulillah ada waktu ni guys buat update eheehhe
and HAPPY READING!!!
***
"Ck, alay ah. Udeh bilang aje lo mau ngajak die pulang bareng kan?"
Sungguh Aga tidak tahu apakah temannya ini cenayang atau bukan sampai bisa membaca pikirannya, atau mungkin dirinya yang kelewat bodoh? Lupakan hal itu.
Kegiatan KBM pun mulai begitu bel berbunyi bersamaan dengan guru yang datang. Dua posisi kedua sahabat itu jauh berbeda, sangat berbeda. Aga fokus mendengarkan guru yang sedang menerangkan mata pelajaran matematika sampai menggunakan kacamata yang jarang muncul sedangkan Satria hanya mencoret coret halaman akhir buku tulis dengan tinta pulpen. Satria tidak akan mengganggu kawannya jika dirasa si empu sedang sangat fokus apalagi sampai menggunakan kacamata. Walaupun Satria sering marah namun jika Aga yang marah maka akan ada perang dunia ke 3.
Satria yang merasa sedikit bosan dengan kegiatan tak bermutunya pun menegakkan tubuhnya sambil melihat ke kanan kiri mencari keberadaan seseorang. Si berandal muka cupu alias Wihaga ternyata tak masuk kelas padahal tadi ada, sungguh tak punya urat malu. Satria sejujurnya penasaran dengan alasan Wihaga yang jarang masuk dan Aga yang sepertinya mempunyai dendam kesumat dengan Wihaga.
Akhirnya waktu yang Satria tunggu datang. Aga melepas kacamatanya, berarti akan aman jika Satria mengajaknya berbicara "Ag-"
Belum selesai mengatakan sepatah kata Aga beranjak dari duduknya "Kantin ga?" ucap Aga pelan.
Aga ini definisi anak seimbang kalau sedang ingin belajar akan ambis jika malas akan bolos atau seperti sekarang selesai belajar mengajak teman berbuat dosa. Satria yang tadinya lemas pun kembali bersemangat mendengar ajakannya "Gass" ujar Satria.
"Bu izin ke toilet ya bu" ucap Aga pada guru yang sedang mengajar.
Setelah mendapati anggukkan dari sang guru, keduanya pun langsung keluar dan menuju kantin seperti rencana awal. Bagaikan seperti di serial film, Aga dan Satria mengindik ngindik saat sampai di lantai dasar layaknya seorang kriminal, takut ada staff kesiswaan yang tiba tiba memergoki keduanya belum lagi kedua pemuda itu tidak memakai sepatu ke kantin melainkan menggunakan sendal.
"Aman ga Ga?"
"Aman Sat, ayo cepet"
Aga dan Satria berjalan dengan langkah yang cepat sampai akhirnya satu ruangan yang penuh dengan rak buku melambatkan langkah Aga. Anin, pujaan hati Aga itu sedang berkutat dengan buku yang ia baca.
"Sat ngadem yok" ajak Aga
Satria yang tidak tahu menahu niat terselubung di hati Aga pun mengiyakan, lagipula hawa kota Jakarta sedang panas. Aga dan Satria pun masuk, harum wangi ruangan ber-AC dan wangi buku menyeruak ke dalam indra penciuman keduanya. Tanpa meninggalkan suara Satria dan Aga masuk dengan pelan agar tak mengganggu beberapa siswa yang ada di perpustakaan.
Satria langsung mencari buku komik yang ingin ia baca sedangkan Aga mengambil buku novel secara acak. Selesai menunggu sang kawan memilih buku keduanya sedang buku, keduanya duduk di samping Anin, tepatnya Aga yang mengajak.
Anin tampak fokus dengan bukunya sampai tak menyadari kedatangan Aga disampingnya. Tanpa sang Hawa ketahui, sang Adam memperhatikan dengan penuh tatapan penuh arti. Anin begitu menawan dan lucu saat membaca buku membuat Aga malas mengalihkan pandangannya sampai akhirnya Anin menyadari ada mata yang terus memperhatikan. Anin menoleh ke arah kanan dimana matanya langsung menatap mata Aga.
Keduanya sama sama terdiam selama beberapa detik "L-lo sejak kapan disini?" tanya Anin terbata bata. Entalah padahal Anin tak pernah gentar menatap lawannya ketika sedang menjalankan misi namun kini dirinya tak berani menatap Aga lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATYA || on going
Teen Fiction"Kak" panggil Anin pada Sasa yang sedang main game di komputer milik Anin sedangkan sang empu hanya tiduran di ranjang sambil menyetel lagu di speaker bluetooth. "Hm" "Menurut Kakak Aga masuk SMA mana?" "Biasanya anak Dharmawangsa masuk SMA kakak...