maav bangett jir minggu maren ga sempet apdet sumpah gais demi apapuun gue dah ada lomba lagi jirtt jadii mon maap aja kalo jarang soalnya udah gak jadi pengangguran sebagai gantinya ini panjang chapternya kesian kalo gue gantung eheheheh
and HAPPY READING!!!
***
Hari yang Aga tunggu tunggu akhirnya datang. Hari dimana ia akan menemani Anin pergi ke acara temannya. Saking antusiasnya Aga sudah menyiapkan baju sedari jam 7. Senyum Aga tidak memudar sejak bangun tidur tadi. Membuat lelaki itu tampak seperti orang gila karena senyum sendiri.
Setelah rapi menggunakan pakaian yang memang sudah disiapkan dirinya, Aga pun menyemprotkan minyak wangi. Merasa sudah siap Aga mengambil ponselnya dan turun dari kamarnya. "Bundaa Aga mau pergi dulu, bawa mobil" ucap Aga pada Shenna yang kebetulan sedang ada di rumah.
Shenna yang sedang bersantai sambil membaca buku langsung menengok dengan tatapan bingung "Kamu mandi parfume? Atau mandi bunga tujuh rupa? Wangi bangett anak bunda mau kemana emang ini rapi rapi? Mauu ngedate yaaa" ucap Shenna yang sedikit meledek putranya.
Walaupun Shenna sering disibukan dengan perkerjaannya namun ia tau bahwa Aga selama ini adalah anak yang tak pernah keluar serapi ini selain pergi bersama Shenna.
Aga mengalihkan pandangannya, berusaha untuk tak berkontak mata dengan sang Bunda "Engga ngedate, o-orang mau nemenin temen ke acara" ucap Aga.
"Terus kenapa bawa mobil?"
"Yakan mau ke acara bukan mau main bunda"
"Bukan mau nganterin cewek?"
"E-engga laa nganterin cewek mah juga bisa naek motor yagak Bi?" ucap Aga yang tiba tiba mengajak Bi Iren yang sedang lewat untuk bersekongkol.
Bi Iren yang bingung hanya mengangguk sambil tersenyum paksa lalu kembali pergi dari hadapan Aga dan Shenna.
"Yaudah pake mobil bunda aja, mobil kamu kan belom di nyala nyalain"
"UDAH KOK, tadi pagi dah Aga panasin udah mandi juga tu makanya kinclong parah"
Shenna hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan putranya "Ck ck ck yaudah deh sana cepet pergi nanti cewek kamu nungguin" ucap Shenna
Aga langsung pergi menuju garasi setelah sebelumnya mengambil kunci mobilnya. Tak butuh waktu berpuluh menit untuk menuju rumah Anin, karena rumah Anin berada di komplek tetangga alias komplek samping rumah Aga tinggali. Kini mobil milik Aga sudah berada di depan pagar besar rumah Anin. Aga kemudian mengambil ponselnya untuk mengabari Anin.
"Gue dah didepan"
"Masukk aja gaa klaksonin nanti dibukain"
Tut
Mendapat perintah seperti itu Aga tentu dengan senang hati masuk kedalam pekarangan rumah Anin. Aga pun membunyikan klakson mobilnya. Tak harus menunggu lama begitu suara klakson Aga berbunyi pagar rumah Anin dibuka oleh satpam rumahnya.
Tok tok tok
Satpam yang tadi membuka gerbang mengetuk kaca mobil Aga "Ada apa Pak?" ucap Aga setelah menurunkan jendela mobilnya.
"Temennya neng Anin kan ya"
Aga mengangguk sebagai jawabannya.
"Nanti parkir aja dulu kata neng Anin terus masuk ke dalem juga gapapa karena neng Anin nya belom rapi" ujar Satpam
"Baik Pak terimakasih" Aga menutup kembali kaca mobilnya kemudian kembali memajukan mobilnya.
Selesai memarkirkan mobil dideretan mobil mobil yang mungkin milik keluarga Anin, Aga berjalan ke pintu yang bisa di katakan lumayan besar yang menjadi pintu utama rumah Anin. Aga memencet bel rumah Anin yang berada di samping pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SATYA || on going
Teen Fiction"Kak" panggil Anin pada Sasa yang sedang main game di komputer milik Anin sedangkan sang empu hanya tiduran di ranjang sambil menyetel lagu di speaker bluetooth. "Hm" "Menurut Kakak Aga masuk SMA mana?" "Biasanya anak Dharmawangsa masuk SMA kakak...