Chapter 23

78 2 0
                                    

    Sementara itu dirumah sakit Keenam anak ini menangis didepan sebuah ruangan dimana ruangan itu adalah kamar jenazah karena saat sampai di rumah sakit nyawa keenamnya tak selamat Itu membuat hati enam putra mereka hancur Termasuk yeonjun juga dia menyalahkan dirinya atas kejadian yang menimpa kakak kakaknya tersebut.

"Aku yang salah Chan Seungho Jiyoung jiseok Minwon Haocan maafkan paman mu ininya karena paman telat mengeluarkan kekuatan paman Appa kalian mungkin sampai sekarang masih hidup maafkan pamannya" ucap yeonjun semuanya terdiam entahlah mereka akan menyalahkan siapa jika sudah seperti ini

Terdengar suara derap langkah kaki ditelinga mereka semuanya jantung keenam anak itu semakin berdetak dengan kencang mereka tak siap melihat kesedihan  diwajah Eomma dan adik mereka tersebut

"Chan"

"Seungho"

"Jiyoung"

"Jiseok"

"Minwon"

"Haocan"

Panggil Eomma mereka bersamaan namun ketika mereka sampai disana ada yang sedikit aneh apalagi melihat yeji yeonjun dan Hanna menangis termasuk anak anak mereka juga menangis.

Jeonghan menghampiri Chan bersama Haneul disampingnya Chan menundukkan kepalanya sambil menangis

"Chan, Appa mana Chan kau bilang kau dan Appa baik baik saja Chan jawab Eomma Appa mana" ucap Jeonghan menggoyangkan tubuh Chan lalu Chan mendongakkan kepalanya matanya sudah sembab dia habis menangis sejadi jadinya dari TKP sampai rumah sakit

"Oppa Appa mana oppa jawab" ucap Haneul entah kenapa jantungnya berdetak dengan kencang dia gelisah dia khawatir dengan Appanya "OPPA KENAPA DIEM AJA OPPA JAWAB APPA DIMANA" lanjut Haneul berteriak air matanya sudah menetes sejak tadi lalu Chan menunjuk kesebuah ruangan dengan bertuliskan kamar jenazah

"Jangan bercanda Chan ini bukan ulang jatuh nya Eomma dan juga bukan April mop jangan bercanda Chan sama Eomma" ucap Jeonghan matanya sudah berkaca kaca siap turun

"Ayo Eomma ikut Chan Appa ada didalam" ucap Chan lalu menarik eommanya untuk masuk kedalam dan diikuti oleh Haneul juga dibelakangnya mereka sampai di bilik kamar nomer 1 disana ada Seungcheol yang sudah terbujur kaku ternyata pedangnya mengandung racun "ini Appa Eomma" lanjut Chan menangis

"APPAAAAAA" teriak Haneul dan langsung memeluk jasad Seungcheol yang sudah terbujur kaku dengan bibir membiru Jeonghan masih terdiam disana dia tak percaya kedua kalinya dia ditinggalkan oleh Seungcheol yang pertama suaminya itu masih bisa hidup lagi tapi kali ini dia tak mau kehilangan lagi Jeonghan berjalan dan Haneul berpindah tempat ke pelukan sang kakak biarkan posisinya digantikan oleh eommanya

"Sayang, kamu bisa denger akukan sayang Seungcheol bangun Seungcheol bangun jangan bercanda seperti ini Choi Seungcheol bangun aku janji aku nggak akan marah marah lagi sama kamu asalkan kamu bangunnya Seungcheol sayang aku mohon bangunnya aku nggak mau kehilangan kamu dua hari lagi anniversary pernikahan kita kamu tega aku ngerayain sendiri Seungcheol bangun" ucap Jeonghan menggenggam erat tangan Seungcheol dengan erat sambil menangis

"Appa" lirih Haneul dan Chan semakin erat memeluk adiknya itu

Wonwoo menghampiri Minwon yang menundukkan kepalanya disana lalu wonwoo memegang kedua bahu putranya tersebut dan berhasil membuat Minwon mendongakkan kepalanya lalu menatap Eomma dan adiknya sambil menangis matanya sembab

"Eomma" lirih Minwon

"Appa mu mana bukannya dia bersama mu Minwon jawab Eomma Appa mu mana" ucap wonwoo dan Minwon hanya terdiam disana dia malah semakin menangis

"Hyung Appa dimana Hyung jawab Hyung perasaan Daeho nggak enak tentang Appa" ucap Daeho dia menggoyangkan lengan kakaknya matanya sudah menangis sembab

"MINWON JAWAB ADIK MU APPA DIMANA JANGAN DIEM AJA" teriak wonwoo menggoyangkan bahu sang putra

The Prince (Sequel Enam Pangeran Diamond)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang