Chapter 25

102 3 0
                                    

     Keenam anak ini sedang berada di kediaman Jeongcheol karena para istri memaksa untuk membawa suami mereka kerumah Jeongcheol dan menyimpan mereka di satu ruangan yang sama enam kasur saling berhadapan satu sama lain anak anak mereka masih berada disana

"Eomma kita semua pamit kita ingin mencari penawarnya seperti dulu Paman Junhui membiarkan penawar racun di istana waktu kita kecil dan kita juga yakin pasti sekarang ada penawarnya juga" ucap Chan dan diangguki oleh yang lainnya juga

"Kalian mau cari kemana penawarnya kan istana ice land sudah tidak ada" ucap Jeonghan

"Iya kalian memangnya akan mencari kemana" ucap Jihoon menatap putranya Jiyoung dan Jiyoung memegang tangan sang Eomma dia tahu jika eommanya itu khawatir

"Kita akan mencari ke apartemen paman Seungcheol dan aku yakin jika kisi kisi penawarnya ada disana Eomma tidak usah khawatir aku dan yang lain lainnya akan baik baik saja" ucap Jiyoung senyum

"Yasudah tapi kalian harus hati hatinya Eomma tak ingin terjadi apa apa dengan kalian" ucap Jisoo mereka pun menganggukkan kepalanya lalu berjalan ke Appa masing masing untuk meminta ijin

Chan mencondongkan wajahnya untuk berbisik ketelinga Seungcheol Appanya untuk meminta ijin

"Appa Chan pamitnya Chan akan pergi untuk mencari penawar buat racun appa Chan mohon Appa bertahannya sampai Chan mendapatkan penawar itu Appa doakan aku semoga aku berhasil aku sayang Appa" ucap Chan lalu dia mencium pipi Seungcheol tanpa ada yang tahu sudut mata Seungcheol menangis.

Jiyoung mendekat  kearah Soonyoung lalu dia mencondongkan wajahnya untuk berbisik ditelinga Appanya

"Appa Jiyoung pamitnya kalau Jiyoung ingin mencari penawar untuk racun yang ada di tubuh Appa doakan Jiyoung nya Appa semoga Jiyoung berhasil dan aku mohon Appa bertahannya sampai aku menemukan obatnya" ucap Jiyoung lalu dia mencium pipi Soonyoung dan dia berdiri tanpa ada yang tahu Soonyoung menangis di ujung matanya mengeluarkan air mata.

Seungho menghampiri Vernon dia memeluk Vernon disana dia menangis jujur dia tak ingin kehilangan Appanya karena Appanya sebagian dari jiwanya jika Appanya pergi entahlah hidup Seungho gimana lagi nanti kedepannya lalu Seungho melepaskan pelukannya dan berbisik ke telinga Appanya

"Appa, Seungho ijinnya Appa aku ingin mencari penawar obat untuk Appa agar Appa bisa hidup lagi bareng bareng sama kita aku ijinnya Appa aku mohon Appa bertahan sampai aku membawa obat penawarnya" ucap Seungho lalu melepaskan pelukannya dan mencium pipi Soonyoung tanpa ada yang tahu Soonyoung menangis ujung matanya mengeluarkan air mata.

Minwon menghampiri Mingyu dia masih berdiri disana menatap wajah pucat sang Appa yang tadinya tampan seperti dirinya sekarang pucat pasi bibir ungu lalu Minwon memeluk Appanya sambil menangis dan berbisik di telinga sang Appa

"Appa Minwon kangen Appa tapi Appa tak usah khawatir Minwon akan mencari obat penawarnya Appa tak usah khawatir Appa tolong bertahan lah sampai aku menemukan obat penawarnya" ucap Minwon mencium pipi Mingyu sambil menangis dan tak ada yang tahu sudut mata Mingyu juga menangis.

Jiseok menghampiri Seokmin lalu dia mencondongkan wajahnya untuk berbisik ketelinga Appanya sendiri sambil menangis disana dia mengusap air matanya menarik nafasnya dalam dalam menenangkan perasaannya

"Appa nggak kangen sama aku Appa aku kangen sama Appa tapi Appa nggak usah khawatir nya aku minta ijin untuk Mencari obat penawarnya Appa tak perlu khawatir nya dan doakan saja aku semoga aku bisa mendapatkan secepatnya dan aku mohon Appa bertahan lah sampai aku menemukan obat penawarnya" ucap jiseok setelah bicara seperti itu dia memeluk tubuh Seokmin dan tak ada yang tahu jika Seokmin menangis ujung matanya mengeluarkan air mata.

The Prince (Sequel Enam Pangeran Diamond)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang