Chapter 40

57 3 0
                                    

     Bel masuk pun berbunyi dan seluruh siswa memasuki kelasnya masing masing masing termasuk Chan Cs Dohyuk Cs dan Da Yeol Cs mereka juga memasuki kelas karena setelah jam istirahat akan ada pelajaran matematika yang diajarkan oleh saem Baekho guru terkiller di sekolah mereka.

Selama pelajaran semuanya fokus menatap kedepan jika tidak fokus nanti bisa saja saem Baekho meminta mereka untuk mengerjakan soal didepan itulah yang ditakuti anak anak di sekolah jadilah mereka fokus ke depan.

"Saem" seseorang mengangkat tangannya disana.

"Ada apa haocan?"

"Saya ijin ke toilet saem"

"Silahkan"

Haocan pun ijin ke toilet karena dia kebelet dan Jaeyoung juga mengangkat tangannya kalau dia juga ijin ke toilet dengan alasan sudah tak tahan lagi akhirnya saem Baekho mengijinkan Jaeyoung untuk ke toilet tanpa menunggu Haocan kembali dan teman temannya curiga kalau Jaeyoung akan menyusul Haocan dan mereka berdua akan bertemu kalau Bora tahu itu akan bahaya untuk Haocan tapi itu tidak mungkin karena Bora sedang belajar di gedung sebelah jadi tidak akan ketahuan.

Di toilet Haocan baru saja mengeluarkan semuanya yang ada didalam perutnya setelah selesai dia keluar untuk cuci tangan tapi dia terkejut melihat Jaeyoung ada disana.

"Jaeyoung" kaget Haocan lalu dia ingin cepet cepet keluar tapi tangannya ditahan oleh Jaeyoung. "Jaeyoung lepas aku nggak mau Bora melihat kita" lanjut Haocan.

"Bora nggak akan melihat kita toh kita ada di toilet laki laki" ucap Jaeyoung dan Haocan terdiam benar juga Bora tidak akan melihat mereka.

Bodoh sekali Haocan bukan!

"Yaudah lepasin aku mau ke kelas" ucap Haocan melepaskan tangan Jaeyoung dari pergelangan tangannya. "Jaeyoung plis aku mohon lepasin" lanjut Haocan memohon bukannya melepaskan tapi Jaeyoung justru mendorong Haocan masuk ke dalam toilet paling pojok dan Jaeyoung mengunci pintu toilet.

"Kok kamu kunci Jaeyoung aku perlu ke kelas" ucap Haocan ingin pergi lagi lagi Jaeyoung menghalanginya.

"Bogoshipo Haocan" ucap Jaeyoung menundukkan kepalanya membuat Haocan terkejut lalu menatap kearah Jaeyoung yang saat itu menundukkan kepalanya.

"Jaeyoung"

"Emang salah kalau aku kangen sama kamu hao salahnya dimana" ucap Jaeyoung menegakkan kepalanya menatap wajah Haocan yang ada didepannya.

"Nggak salah Jaeyoung yang salah itu posisi kita sekarang kamu ada Bora Jaeyoung kamu sama dia udah pacaran kan" ucap Haocan lalu Jaeyoung memegang tangan Haocan.

"Aku nggak cinta sama bora aku cintanya sama kamu hao aku cuman ingin kamu"

"Kalau kamu cinta sama aku kenapa kamu putusin aku dan selingkuh sama bora"

"Kamu Taukan aku lakuin itu karena appa dia mengancam aku kalau aku tidak putusin kamu dia akan membunuh kamu aku nggak mau itu terjadi hao aku nggak bisa kehilangan kmu" ucap Jaeyoung.

Tiba tiba mereka mendengar ada suara derap langkah kaki masuk kedalam toilet dan saat itu juga Jaeyoung merapatkan badannya dengan Haocan wajah mereka terlihat dekat satu sama lain disana jantung Haocan berdetak dengan kencang dan kedua mata mereka juga bertemu satu sama lain.

Cup

Tiba tiba bibir Haocan dan Jaeyoung bersentuhan entah siapa yang memulainya tapi tangan Haocan berada dileher Jaeyoung dan tangan Jaeyoung menyentuh tengkuk Haocan agar ciuman mereka semakin dalam dan seketika ciuman mereka terlepaskan dengan sendirinya dan mereka mengatur nafas mereka yang sesak karena kekurangan oksigen.

The Prince (Sequel Enam Pangeran Diamond)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang