26. One Year Later...

171 17 0
                                    

1 tahun kemudian...

"Hari ini, hari yang kau tunggu!"

"Kau tunggu, kau tunggu!"

"Bertambah satu tahun, usiamu, bahagialah kamu~"

Baru saja sampai di kantornya, rekan satu divisinya Saura langsung heboh menyanyikan lagu dari band jamrud untuknya yang sedang ulang tahun.

1 tahun telah berlalu begitu cepat.

Rasanya baru saja kemarin ia merayakan ulang tahun ke-29, sekarang bertambah lagi. Genap usianya menjadi 30 tahun. Saura menghela napasnya pelan, ternyata sudah kepala 3 dan ia masih sibuk berpacaran dengan pekerjaan.

Inka menarik tubuh Saura dengan brutal dan memeluknya ala teletubbies. Tak lupa mencium wajah Saura sampai ada bekas kemerahan karena lipstick merah wanita itu. Saura memberontak namun tetap dikurung Inka dalam pelukannya.

Ironisnya lagi, rekan yang lain ikut memeluk Saura dan membatasi pergerakannya.

"Mbaaak, nggak bisa napas gue!"

Inka tertawa-tawa, "selamat panjang umur dan semoga ulang tahun, Sauranjeng!" ucapnya asal bunyi.

"Lu berapa taun, sih, Ra? Selamat ulang tahun, ya." Mbak Eya, sang leader di divisinya juga ikut memeluk Saura dengan hangat.

"Makasih, Ma'am. Ada lah pokoknya nyampe 30 tahun ini." balas Saura. Dia juga memeluk anggota divisi yang lain.

"Selamat ulang tahun, Mbak Saura. Semoga rejekinya makin lancar, ya." ucap si anak baru, namanya Hildan.

Ingat anggota WO yang pernah dipepet oleh Saura di pernikahannya Aliyah? Nah, dia adalah Hildan yang sama. 6 bulan lalu, anak itu apply pekerjaan di perusahaan tempat Saura bekerja. Lalu lolos setelah melakukan serangkaian tes. Dan plot twist-nya lagi, Saura dan Hildan dipertemukan kembali di divisi yang sama.

"Makasih, Idan." balas Saura ramah, "Idan juga, ya. Semoga do'anya balik ke Idan."

Idan, nama yang Saura cetus untuk Hildan. Habisnya, jarak usia mereka lumayan jauh. Saura kerap kali ingat pada Jiel jika sedang memperhatikan Hildan.

"Waduh, Ra. Ini lilin angkanya pake yang 17 tahun. Lagian mukanya kayak anak SMA Al-Azhar lu." sahut Pak Deri yang kini sedang memegang kue ulang tahun Saura. "Panjang umur, ya!"

"Bagus, Pakdhe! Semakin muda semakin bahagia." kata Saura sambil terkekeh, "makasih, ya, Pakdhe. Mbak-mbak semuanya. Repot-repot kasih aku surprise begini." ucap Saura sambil mengusap ujung matanya yang basah. Ia terharu sekaligus bahagia. Di setiap tahunnya, dia selalu dirayakan seperti ini.

Betapa bersyukurnya dia dikelilingi oleh orang-orang baik dan juga lingkungan yang ramah.

"Selamat pagi..." ucap Bryan yang baru masuk ke ruangan divisi finance seraya menenteng goodie bag berlogo lego. Para karyawan menyapa balik dengan ramah dan saling lirik pada barang bawaannya Bryan.

"Mana, nih, yang ulang tahun?" tanya Bryan, celingak-celinguk mencari keberadaan Saura.

"Saya, saya!" Saura mengangkat tangannya dengan heboh.

Gadis dengan blus warna hitam dengan rambut yang sengaja diurai itu lantas maju mendekat menuju Bryan.

"Ultah mulu Saura. Perasaan baru kemaren ultah," cibir Bryan. Lalu bosnya itu menyodorkan goodie bag tadi ke Saura, "nih, buat Saura. Yang status WA-nya nyusun lego mulu."

Saura menerimanya dan senyum mesem, "Pak Bryan, makasih banyak. Pasti ini mahal, ya, ica." katanya diselingi candaan yang biasa ada di komenan tiktok.

"Nggak juga. Yang suka kamu beli bukannya lebih mahal?" Bryan terkekeh.

Terlalu Siang [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang