EXTRA PART [2]

400 12 6
                                    

Perjalanan menuju taman impian jaya Ancol diisi oleh seribu satu cerita dari Saura.

Mobil yang dibawa oleh Ethan agak ramai walaupun tidak dinyalakan radio ataupun lagu, melainkan suara Saura yang berisik karena sedang mengoceh.

"...kemaren juga 'kan ceritanya abis dibagiin kupon makan, ya, Mo, sama si Bryan. Dia lagi mampir ke finance, biasa demenannya suka ke sana kaaan. Nah terus, dia pake ngeledek aku kayak gini yah, kasian Saura besok ke dufan nggak bisa naik halilintar sama baling-baling, gituuu hahahaha! Eh, terus aku celetuk gini, lagian Pak Bri milihnya dufan family gathering-nya, bukan taman safari aja." Saura menjeda ceritanya dengan kekehan.

"Terus-terus?" respons Ethan dengan senyuman.

Saura tertawa, "terus disaut sama Mbak Inka, lagian lu sih Ra pake hamil taun ini. Hahahahaha." Wanita itu terpingkal karena celetukan Inka kemarin. Disusul oleh tawa renyah Ethan setelah mendengar istrinya bercerita. "—langsung deh seisi finance pada ketawa geli."

"Aturan kamu bilang Yang, si Ethan yang minta. Gituuu," celetuk Ethan sambil terkekeh. Tangan kirinya yang bebas mengelus pelan perut Saura yang sedikit buncit karena sedang hamil 4 bulan.

Yap, wanita itu sedang hamil sekarang. Hasil buah cintanya dengan Ethan sudah ada di rahimnya. Begitu tahu Saura sedang mengandung, Ethan dan seluruh keluarga bahagia bukan main. Di rasa keutuhan dan kebahagiaan mereka semakin lengkap.

"Lagian, orang biasanya Ray Corp. tuh famget ke Bandung atau taman mini—gitu-gitu, Seng."

"Nyobain yang baru kali, Sayang. Bosen ke sono terus."

"Iya kali.." cicit Saura, "cuma 'kan aku jadi nggak bisa naik wahana yang ekstrim!"

"Bisaaa."

"Apa emang?"

"Istana boneka."

"Ish!"

Ethan terbahak-bahak setelah meledek Saura yang hari ini tidak bisa naik banyak wahana. "Ntar Jiel aja yang naik wahana. Aku temenin kamu."

Saura melirik ke kursi belakang untuk menengok Jiel yang dia ajak ikut. Lumayan, bawa Jiel buat angkut tas hahahaha.

"Molor si Jiel—" tutur Saura, "ya, kamu naik lah! Rugiii nggak naik. Aku ngidam liat kamu naik kora-kora."

"Skip."

"Moooo." rengek Saura.

"Apaaa? Eh, kamu manggil Mooo kayak gitu tau nggak kayak siapa? Kayak Ganta!" Ethan tergelak receh, "MWOOOO." lanjutnya menirukan seorang content creator tiktok yang selalu menirukan suara sapi.

Saura lagi-lagi terpingkal, "apaansi kamu, ah!" cebiknya pelan, lalu mengernyitkan wajah karena perutnya kerasa melilit gara-gara kebanyakan ketawa, "capek ketawa..." gumamnya seraya menggaruk pelan ekor matanya yang agak gatal.

"Eh tapi taun ini Densai ada famget, Seng?" tanya Saura.

Ethan mengangguk, "ada... ke Bali Densai mah."

"Ih, keren dong! Kapaaan? Aku diajak 'kan?" Mata Saura berbinar.

"Diajak lah istri mah, ditinggal tar yang tantrum gue!"

"Hahahaha, kapan, kapan famgetnya?"

Ethan melambungkan senyumannya, "ntar 2 bulan lagi. Sekalian babymoon kita."

"Aihhh, siap. Asik jalan-jalan ke Bali kita, Bep." ujar Saura sambil mengelus perutnya, seolah-olah sedang berbicara dengan si bayi.

Ethan terkekeh gemas. Diraihnya tangan Saura untuk dia cium. Melihat Saura se-excited ini tentunya membuat semangat Ethan turut membara ditambah bumbu kebahagiaan yang semakin bertambah.

Terlalu Siang [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang