16. Let You Know My World

130 16 0
                                    

[Beberapa minggu yang lalu]

"ANYINGGGG?! BOHONG MANEH?!"

"Kenapa, sih?" tanya Ethan.

"Harsya, tuh-" ucapan Riko terpotong sebab seorang wanita menghampiri mereka.

"Hai, Riko...Ethan?" sapa wanita itu, yang memakai gaun berwarna hitam.

"HANGGINI?!" pekik Riko makin-makin heboh. Ethan melirik temannya yang berperilaku aneh tersebut, lalu matanya bergeser pada wanita bergaun hitam di depannya ini. Parasnya tidak begitu asing. Kata cantik mungkin jadi bagian dari wanita itu. Karena nyatanya, wanita tersebut memang berwajah sedikit oriental dengan kulit putih bersih.

"Hai, apa kabar?" Wanita tersebut, yang bernama Hanggini, menyalami Riko dan Ethan.

"Baik, lu apa kabar, Gi?" tanya Riko balik, sok akrab.

"Baik juga, Ko." balasnya, "kalo Ethan, apa kabar?"

"Gue...baik." balas Ethan kikuk, sebab ia tidak terlalu mengenal Hanggini lebih jauh. Seingat Ethan, Hanggini memang pernah menjadi mahasiswa di kampusnya. Namun berbeda angkatan. Hanggini berada di angkatan atasnya Ethan.

"Lu ngapain di sini, Gi? Bukannya udah pindah, ya?" tanya Riko blak-blak-an.

Hanggini tertawa, "temenin Oma gue. Oma gue nggak ikut pindah soalnya." jawabnya santai.

"Oh, gitu. Suami lu mana?" tanya Riko lagi.

Lama Hanggini menjawab pertanyaan yang satu itu, wanita itu hanya menampilkan senyum tipisnya. Lalu tak lama akhirnya ia menjawab, "ada."

Riko mengangguk paham. Sementara Ethan hanya menyimak keduanya.

"Gue pamit, ya, Ko, Than. Oma kayaknya udah selesai." ucap Hanggini yang diangguki oleh Riko dan Ethan.

"Salam buat Harsya, Gi!" seru Riko pada wanita itu. Hanggini tersenyum dan mengangguk. Kemudian benar-benar menghilang dari pandangan Ethan dan Riko.

"Awas suami lu lagi jalan sama cewek." ucap Riko pelan, sepelan-pelannya sambil melirik Ethan yang terpaku.

"Maksud lu?" tanya Ethan meminta penjelasan setelah Riko menyebut nama 'Harsya'.

"Harsya suaminya Hanggini begoooo!" hardik Riko sambil memukul kepala Ethan, "temen lu pelakor?!"

Bugh!

Ethan meninju pelan pipi Riko. Pelan, namun menimbulkan ringisan dari bibir Riko, "tolol, jaga mulut lu, Riko! Saura nggak gitu... dia dijodohin sama Abangnya karena Harsya rekan kerja Abangnya. Saura nggak tau apa-apa! Dan gua ikut terlibat karena ikut kenalin Harsya. Gua nggak tau Harsya ternyata udah nikah." Ethan langsung konfirmasi dengan raut frustasi. Bisa-bisanya dia kecolongan ikut mengenalkan Saura pada pria beristri.

"Anjing! Bisa gini, sih." misuh Riko, "mereka udah nikah 2 tahun yang lalu. Di Bali. Gua emang nggak diundang, tapi gua dikasih tau si Seanjing!"

"Bangsat!" Ethan hendak berlalu dan masuk ke dalam mobilnya Riko. Tangan Riko mencekal lengan Ethan. Pria berjas beige itu tampak gusar dan guratan emosi terpancar di wajahnya.

"Lu mau ke mana setan?!"

"Kasih pelajaran buat Harsya! Gua nggak sudi Saura diginiin. Ini kebohongan besar, Ko!"

"Gua paham. Tapi bisa lu tenang dulu kagak? Gua dukung lu ngebongkar kebohongan Harsya tapi kasih tau baik-baik. Jangan gegabah. Lu pikir gua nggak inget lu pernah bonyokin anak orang gara-gara dia kasarin Saura."

"Gua nggak peduli, Bangsat! Yang gua pikirin sekarang cuma Saura."

Riko menghempas tangan Ethan, "gua di belakang lu. Tapi tetep aja saran gua lu jangan terlalu emosi dulu." kata Riko yang kini lebih tenang dan tidak sebingar tadi, "gua jadi saksi kalo Saura sama keluarganya kagak percaya."

Terlalu Siang [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang