𝟏𝟖. 𝐀 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐔𝐍𝐄𝐀𝐒𝐘

2.9K 301 32
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Kenapa memandangiku seperti itu?" Cicit Charlotta yang memegangi selimut untuk menutupi dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa memandangiku seperti itu?" Cicit Charlotta yang memegangi selimut untuk menutupi dadanya.

Charlotta merasa aneh dan canggung dengan situasi saat ini, di mana Felix duduk di tepi ranjang dengan tatapan mengintimidasi, sorot matanya yang tajam rasanya Charlotta seperti akan di penggal hidup-hidup.

"Aku benci denganmu yang menghawatirkan perasaan pria lain" sarkasnya.

Charlotta hanya menampilkan raut wajah bingungnya. "Pria lain? Maksudmu tuan Cedric!?"

"Siapa lagi menurutmu!" Kesalnya.

"Tuan Cedric adalah majikanku, ayah dari anak yang aku asuh" tegas Charlotta penuh penekanan.

Felix memutar bola mata malas, ia sungguh tak mau menerima alasan dalam bentuk apapun. Pria itu cukup cemburu. "Atasan dan bawahan tak ada yang memanggil dengan sebutan Mommy-Daddy"

Charlotta membuang napas panjang sebelum berucap "kami melakukan hal tersebut karena permintaan Verena Dorothea Peterson putri kesayangannya tuan Cedric! Menurutmu hubungan apa yang kau pikirkan di antara kami!?"

"Siapa tau kau pernah saling berbagi kehangatan di atas ranjang" ucap Felix tanpa menatap sang wanita.

Charlotta terasa tercekat saat menelan air liurnya sendiri, manakala ia menggali lubang kuburannya sendiri, Seketika ia sadar bahwa ia dan Cedric benar adanya berbagi kehangatan di tempat tidur, namun ia tak melakukan apapun yang melewati batas.

"Aku tak ingin membahas soal itu di waktu seperti ini" lirih Charlotta menundukkan kepalanya.

Felix sadar, ia seperti anak kecil saja, tidak seharusnya ia berperilaku seperti itu pada wanitanya. Dari pada membahas soal yang tidak penting, lebih baik ia mendekatkan diri pada Charlotta, agar wanita itu lebih akrab lagi, dan memulainya dari awal dengan baik.

"Maaf, aku tak bermaksud, aku hanya kesal sesaat" ucap Felix hangat dengan menggenggam tangan Charlotta. "Di luar masih hujan lebat, lebih baik kita makan malam, aku sudah menyiapkan makan malammu, kau tertidur cukup lama. Perutmu pasti kosong"

FELIX ZEKALION✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang