𝟗. 𝐑𝐄𝐆𝐑𝐄𝐓

2.2K 227 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pandangan Charlotta begitu sendu seraya melangkah menuju dapur untuk mempersiapkan makan malam Felix.

Saat ia melangkahkan kaki di dapur, ia sudah melihat seorang wanita yang berpenampilan elegan dan mewah sedang melontarkan cacian pada para pelayan di rumah itu.

"Bisakah kalian memasak yang lebih enak lagi!! Calon suamiku memuntahkan makan malamnya!!" Bentaknya dengan tangan bersendekap di dada.

Para pekerja yang berada di bagian dapur lekas membuatkan makan malam yang baru dengan perasaan takut.

Tak henti-henti Rosellia melayangkan ucapan pedas pada para pelayan.

Charlotta melangkah menghampiri para pelayan dan memintanya untuk menyiapkan makan malam yang sudah ada untuk di bawa ke kamar Felix. "Tolong siapkan makan malam yang tadi saja, biar saya yang membawakan untuk tuan muda". Ucap lembut charlotta pada para pelayan.

Dengan sorot mata tak suka, Rosellia melangkah menghampiri gadis lugu itu. "Siapa kau berani memerintah di sini!?" Ketusnya.

Dengan wajah menunduk, charlotta menghadap ke wanita menyebalkan itu. "Maaf nona, tuan muda selalu menyukai menu makan malam ini. Pasti tidak ada yang salah dengan masakan para pekerja di dapur" sahutnya santai.

"Tau apa kau tentang calon suamiku!?"

Deg.. seketika ucapan Rosellia membuat dada charlotta berdenyut.

"Maaf nona, saya yang akan membawakan makan malam ini untuk tuan muda" ucapnya lirih dengan mengangkat nampan berisi makan malam yang sudah di siapkan pelayan.

Tanpa berucap sepatah katapun, Rosellia membiarkan gadis itu pergi membawakan makan malam untuk Felix, karena ia sudah kesal karena Felix terus menolaknya untuk masuk  menghampirinya, bukan karena rasa masakannya.

Dengan langkah pelan, charlotta menghampiri Felix yang tertunduk diam menatap kosong lantai marmer kamarnya dalam posisi duduk di kursi rodanya di dekat tempat tidur.

Charlotta duduk di tepi ranjang dan menopang nampan di pahanya. "Tuan, anda harus makan malam" ucap charlotta lembut siap untuk menyuapi Felix.

Masih dengan diamnya, Felix terus menerima suapan demi suapan dari perawat lugunya, hingga suapan terakhir pria itu baru mengeluarkan sepatah kata.

"Charlotta".

"Iya tuan, apa anda perlu sesuatu?" Sahutnya sambil tersenyum.

"Tidak jadi". Sahutnya ragu lalu memalingkan wajahnya.

"Baiklah tuan, sebaiknya anda tidur" ucapnya ramah.

Felix merasa jika charlotta begitu acuh padanya, sedikit menaruh rasa curiga pada gadis polos itu, entah apa yang terjadi hingga ia begitu tak bersemangat.

Charlotta sudah membereskan barang-barangnya dan membawanya untuk keluar dari rumah besar itu, beberapa pelayan cukup sedih ketika masa kontrak charlotta sudah berakhir dengan cepat.

FELIX ZEKALION✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang