Hari kedelapan
Sekarang aku tau, waktunya memang tak tentu
Kadang kau datang lebih awal dariku— atau kadang sebaliknya
Yang pasti setiap hari— walaupun sesaat kau akan mampir ke tempat ini
Tempat dimana aku bisa melihatmu meski hanya sesaat
****
Aku tidak lagi gelisah karena menunggumu seperti kemarin. Saat aku memasuki tempat ini― kamu sudah duduk dengan manis di kursi sudut kesukaanmu. Menyesap secangkir minuman yang terasa menghangatkan dirimu.
Aku baru menyadari bahwa sesekali kamu juga menatapku. Apakah aku yang terlalu percaya diri atau memang kamu menyadari aku yang sering menatapmu? Melalui jendela besar disampingku― atau dibalik buku yang aku baca. Mungkin bahkan saat aku dengan jelas menatap ke arahmu dengan senyum yang mengembang.
Entahlah― kini rasanya aku semakin menyukai kehadiranmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.