Hari kesembilan
Hingga hari ini aku hanya bisa melihatmu
Bahkan namamu belum pernah aku tau
Aku ingin lebih berani dan bisa menanyakan namamu
Agar aku bisa menyapamu— bukan hanya sekedar menatapmu
****
Hari ini tempat yang kamu pilih begitu dekat denganku. Hanya berjarak satu meja kosong yang membuatku bisa menatapmu dengan jelas meski kita tidak saling menyapa.
Aku yang gugup beberapa kali melirik ke arahmu― yang duduk menghadapku. Dan kamu hanya terdiam dengan senyum yang menghiasi wajah tampan mu, menatap ke arah jendela besar di timur kita. Entah apa yang membuatmu tersenyum dan tampak bahagia. Lalu lintas yang cukup lenggang, pasangan yang yang baru saja lewat dan sedang bercengkrama sambil bergandengan tangan, atau mungkin― aku yang baru menyadari bahwa buku yang aku pegang dan pura-pura aku baca dari tadi ternyata terbalik.
Membuatku merasa bodoh disaat kamu tampak menatapku dengan senyum manismu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.