Hari ketujuh belas
Aku bahagia karena hari ini kita bertemu
Bahkan kamu mengatakan sedang menungguku
Dan kalimatmu itu mampu menghilangkan segala penatku
Semudah itukah bahagiaku?
****
Kedatanganmu tiba-tiba yang bukan hanya sekedar menyapa, tapi bertanya bolehkah kembali duduk semeja denganku, tentu saja aku jawab dengan senyum bahagia dan anggukan kepala penuh semangat.
Kamu kembali menanyakan luka waktu itu, dan aku sudah beberapa kali menjawab bahwa sekarang sudah baik-baik saja.
Meski suasana sedikit canggung, namun perbincangan kita tentang kopi merubah semuanya. Kamu bercerita tentang kopi dan semua yang kamu tahu tentangnya. Aku- tersenyum mendengarkan dengan antusias.
Selalu seperti itu. Aku bahagia hanya dengan berbincang dan mendengar ceritamu.
Bagaimana bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.