Hari kedelapan belas
Aku mulai mencari bahan perbincangan untuk kita
Agar waktu bisa berbaik hati padaku untuk semakin lama bersamamu
Meski tak pernah lebih dari satu jam kita mengobrol
Tapi aku bisa merasa lebih dekat denganmu
****
Kamu kembali duduk di depanku. Menyesap cangkir kopimu dengan senyum dan mata yang sedikit menyipit.
Semalam aku mencari beberapa hal tentang kopi. Karena kamu yang begitu antusias saat menjelaskannya kemarin, membuatku ingin mencari tahu banyak hal agar obrolan kita lebih lama.
Kamu tampak terkejut namun bersemangat saat aku menanyakan beberapa hal tentang kopi. Kamu dengan senyum manismu menjelaskan dengan sabar— Kamu dengan tatap semangatmu menjawab dengan tenang— Kamu dengan banyak hal yang begitu mempesonaku.
Dan aku mulai memberanikan diri menanyakan beberapa hal yang bersifat pribadi. Seperti dimana kamu bekerja, apa kesibukanmu dan dimana kamu tinggal.
Kamu yang meski tampak terkejut, menjawab dengan senyum yang tenang.
Aku rasa untuk hari ini, cukup beberapa hal itu saja yang aku tanyakan. Meski ada satu hal yang sangat ingin aku tanyakan.
"Bagaimana pendapatmu tentang aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.