Hari kesebelas
Hari ini aku datang bukan hanya untuk melihatmu dalam diam
Tapi karena kemarin kamu memintaku datang
Kamu meminta janji bertemu hari ini
Aku masih tersenyum malu saat kamu masih meminta maaf atas ketidaksengajaan kemarin— yang menurutku adalah sebuah takdir indah yang membuat kita akhirnya bisa berkenalan
****
Aku begitu bersemangat melangkahkan kaki ke tempat ini. Setelah pagi tadi kamu mengirim pesan dan meminta bertemu. Meski dengan alasan— masih mengkhawatirkan luka memerah yang semalam sudah terobati. Beruntung dokter mengatakan luka ini tak akan membekas karena penanganan awal yang baik.
Kamu yang begitu tampak berpengalaman mengobati lukaku kemarin, memaksaku untuk tetap memeriksakan keadaanku. Dan karena rasa tanggung jawabmu— kamu meminta nomorku dengan alasan untuk mengetahui keadaan lukaku yang kamu sebabkan.
Tentu saja dengan senang hati aku membagi nomorku padamu. Berharap ini adalah langkah awal untuk pendekatan yang akan aku lakukan.
Bolehkan aku berharap ini akan menjadi awal untukku mendekat ke arahmu?
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.