Hari kesembilan belas
Ya— aku kini mencoba meyakinkan diriku
Mungkin kamu juga punya rasa yang sama denganku
Kamu mengatakan senang bercerita padaku
Dan mungkin sedikit menjadi candu bagimu harus berbincang denganku setiap hari meski mencuri-curi waktu
****
"Aku merasa kamu menjadi canduku. Ah- maksudku, sebagai teman mengobrol." Ujarmu canggung dengan senyum manis dan lesung pipimu yang menambah ketampananmu saat berbicara.
Aku tersenyum karena kamu yang tiba-tiba bersikap canggung.
"Aku juga sangat menyukaimu. Menyukai berbicara dan menghabiskan waktu denganmu dan secangkir kopi ini." Balasku yang membuatmu tertegun namun binar matamu tampak begitu bahagia.
Kita kembali berbicara tentang banyak hal. Tentang hal kecil dan remeh hingga sesuatu yang membuatku merasa semakin mengenal dan dekat denganmu.
Salahkah aku berharap bahwa kamu memiliki rasa yang sama denganku walaupun baru beberapa hari kita mengenal?
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.