Hari kelima
Anggap saja aku aneh
Setiap hari meluangkan waktu hanya untuk melihatmu
Aku tak tau apapun tentangmu
Hanya saja― kau memberi kehangatan di hati yang sedang mendingin ini
****
Keberuntunganku sedang baik. Lima hari berturut aku melihatmu. Tidak bisa aku sebut bertemu-kan? Meski aku ingin. Bertemu menurutku adalah saat aku bisa saling menyapa denganmu.
Mungkin seperti kemarin? Saat kamu menawarkan cappucino sebagai pilihanku yang meragu. Hari ini pun― aku memilih membaca bukuku ditemani secangkir cappucino hangat lagi. Pilihanmu yang entah kenapa― sekarang menjadi favoritku selain latte.
Cuaca mulai menghangat. Begitu pun hatiku― yang sempat membeku dan mati rasa sejak beberapa saat lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.