Hari ketiga belas
Ini sudah hari keempat sejak kejadian itu
Luka ku memang masih terasa— tapi tidak mengapa
Kamu masih mengucap maaf atas kesalahan itu
Aku sudah mengatakan berulang kali bahwa aku baik-baik saja
****
"Sungguh baik-baik saja? Sungguh sudah tidak terasa perih dan sakit? Sungguh tidak perlu diperiksakan lagi?"
Pertanyaan yang sama— meski aku sudah menjawab dengan jawaban yang juga sama selama beberapa hari ini. Kamu dan gelisahmu, membuatku merasa istimewa karena merasakan kekhawatiranmu. Kamu dan tatapan menyesalmu, membuatku ingin memelukmu untuk menenangkan kecemasan itu.
Bukankah empat hari ini kita sudah cukup mengenal meski banyak hal yang masih ingin aku ketahui tentangmu?
Aku begitu suka mendengar suaramu yang menggambarkan emosimu dengan baik. Bahagia, terkejut, sedih, kecewa dan— semuanya. Namun satu hal yang membuatku sedikit ragu. Aku merasakan kamu lebih berhati-hati saat ini. Baik saat bertanya maupun saat bercerita.
Meski tatap dan senyummu padaku— masih tetap membuatku merasa spesial.
KAMU SEDANG MEMBACA
May I?
PoetryAku dan secangkir kopi yang menemaniku. Kamu dan pesona cerobohmu yang memikatku. Aku dan kamu yang ditakdirkan bertemu.