Pendekatan - Day 21

15 6 0
                                    

Hari kedua puluh satu

Aku tidak sadar sedang menahan nafas untuk beberapa saat

Ketika kamu tiba-tiba bercerita tentang gadis idamanmu

Dan kamu mengatakan bahwa mungkin kamu akan menyukai ku

Karena kita sering menghabiskan waktu bersama dan banyak kesamaan diantara kita

****

Akhirnya aku menanyakan pertanyaan yang selama ini aku pendam. 

"Bagaimana pendapatmu tentangku?" Tanyaku ragu saat kita sedang membahas tentang pasangan yang duduk di meja sudut dekat pintu masuk.

Kamu tampak terkejut namun kemudian tersenyum. Meski jawaban memujimu bukanlah yang aku inginkan. Aku lebih ingin mendengar bagaimana perasaanmu terhadapku.

Bukan pujian— Cantik dengan senyum ramah— Wajah manis dengan lesung pipit di kedua pipi— atau tatap sayu yang meneduhkan.

Bukan itu. 

Namun aku hanya tersenyum dan berterima kasih atas pujianmu. 

"Aku menyukaimu setelah mengenalmu yang ternyata memiliki kesamaan denganku, memiliki perbedaan yang terasa melengkapiku. Kamu yang ekstrovert mampu meluluhkanku yang introvert." Ucapku akhirnya tanpa kamu bertanya pendapatku tentangmu.

Kamu tampak terkejut dengan rona merah di kedua pipimu. Kamu menunduk beberapa saat.

"Sepertinya— mungkin— aku juga menyukaimu. Aku menyukaimu setelah kita sering menghabiskan waktu bersama." Balasmu tersenyum malu dan kembali memalingkan wajah. Tampak canggung dan terkesan sedikit tidak nyaman.

Aku tertegun dan menahan nafas selama beberapa saat. Namun suasana ini membuatku menyadari bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untukku menyatakan perasaanku seperti ini.

"Aku suka menjadi teman minum kopimu di penghujung hari seperti ini." Ujarku menenangkan situasi yang sempat canggung diantara kita.

Berharap kamu memahami maksudku. Jika kamu memiliki rasa yang sama— itu adalah ungkapan bahwa aku ingin lebih dari sekedar itu. Menemanimu di sepanjang hari, bukan hanya di penghujung hari seperti saat ini. Dan jika kamu hanya menganggapku teman mengobrol, aku berharap dengan kata-kataku, kamu tidak akan menjauh dan merasa canggung akan ungkapan perasaanku yang mendadak tadi.

May I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang