Part 10

646 107 32
                                    

Jangan lupa vote dan komennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komennya...

-Kerajaan Asgard

Dua orang perempuan terlihat berselisih. Perempuan yang merupakan sepupu sangat Ratu menatap sinis sangat Ratu. Perempuan itu Cyra.

Neera berusaha menahan diri saat mendengar cemoohan Cyra.

"Ya.. Bukankah mereka ini budak? Rumor diluar sana bilang ada budak yang diangkat menjadi Pangeran, dan---AKH!" belum sempat Cyra menyelesaikan kalimatnya, Neera sudah menyumpal mulut Cyra dengan heels miliknya. Cyra lantas tersedak saat mulutnya disumpal.

"Emm... Emmmh." Cyra memberontak keras namun Neera mencengkram kedua pipi Cyra agar sepatunya tidak lepas dari mulut lancang betina ini.

Kenapa bisa ada Heels? Ntahlah... Tiba-tiba saja Neera melepaskan sepatu heels miliknya dan menyumpal kemulut Cyra lantaran kesal mendengar ucapan lancang perempuan itu.

"NONA!" Pelayan Cyra begitu panik saat melihat Sang Ratu menekan sepatunya masuk ke dalam mulut Nona-nya.

"UHUK UHUK!" Cyra meraup udara sebanyak-banyaknya setelah heels yang menyumpal mulutnya terlepas. Ia bahkan meludah sembarangan dan berteriak histeris  saat mengingat heels kotor itu telah masuk kedalam mulutnya.

Neera menatap tajam Cyra. Perempuan itu seperti ikan koi yang megap-megap.

"Jaga ucapanmu!" ucap Neera dingin.

Ia memandang benci kearah Betina gatal di depannya. Beraninya wanita ini menyebut putranya sebagai budak. Mereka putranya dan bukan seorang budak. Memangnya dia pikir dia siapa dengan berani mengina Putranya!

"KAU! AP...A..YA...NG KA..U LA..KUKAN!" Pekik Cyra histeris dan tersendat-sendat sambil menunjuk Neera. Cyra masih berusaha menarik nafas atas kejadian mengerikan baru saja yang Ia alami.

"Minta maaf!" Bukannya menjawab pertanyaan Cyra, Neera malah meminta Cyra untuk meminta maaf.

"?"

"Aku bilang... Minta maaf pada putraku. Tarik kembali ucapanmu yang tadi." Neera berujar dingin.

Sekilas Cyra merasa takut memandang pribadi Neera yang sangat mengintimidasi. Tapi Ia berusaha menepis rasa takut itu.

"Minta Maaf? Aku? Heeehh.. Kenapa Aku mesti minta maaf? Itu salah rumor di luar sana. Bahkan rumor itu sudah tersebar di kalangan bangsawan. Jadi, bukan salahku jika Aku hanya menyampaikan padamu terkait rumor diluaran sa---- AKHH!!" Lagi-lagi ucapan Cyra terpotong oleh jambakan Neera.

"Kau benar-benar ingin menguji kesabaranku ya," ucap Neera tajam.

Cyra terdiam, tidak pernah Ia sangka Neera yang biasanya diam kini berani melawan dirinya.

Neera mengapit kedua pipi Cyra dengan tangannya membuat bibir Cyra maju beberapa centi. Kuku Neera menancap kedalam pipi Cyra menimbulkan rasa sakit bagi perempuan itu.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang