Part 11

627 102 15
                                    

Jangan lupa vote dan komennya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komennya!!

🌟🌟🌟🌟

-Istana Asgard-

Cyra memasuki kamarnya dan berteriak marah. Perempuan itu melempar barang-barang dikamarnya untuk melampiaskan amarahnya.

Sang Ibu yang mendengar kegaduhan dikamar putrinya segera datang. Cyra menangis lalu menceritakan kejadian yang baru saja Ia alami.

"Perempuan sialan itu mempermalukan aku ibu!!" Tangisan kesedihan Cyra bergema.

"Sayang tenanglah.. Kau harus tenang," ujar Ibunda Cyra. Beliau mencoba menenangkan Putrinya yang sedang kalut. Sesekali terdengar nama Neera disebut oleh Putrinya.

"Bagaimana Aku bisa Tenang Ibu, Lihatlah Aku!  Gara-gara perempuan hina itu, Aku tampak memalukan di depan Kiehl," adu Cyra kesal.

Ibunda Cyra juga marah mendengar cerita Putrinya. Tidak hanya Ibunda tapi Ayah Cyra pun ikut marah. Ibunda Cyra menatap suaminya.

"Sayang... Lakukan sesuatu?" ujar Ibunda Cyra pada suaminya.

"Tenanglah Putriku, biarkan Ayah yang mengurus Neera. Kau tidak perlu merisaukan Neera," ujar Marquees Deloxthon pada putrinya.

Sontak saja Cyra menatap penuh harap setelah mendengar perkataan Ayahnya.

"Terima kasih Ayahanda, Ayah memang paling mengerti Aku dengan begini aku bisa tenang," ucap Cyra sambil memeluk Marques.

Rasakan Neera... Kau akan menerima akibatnya. Batin Cyra senang.

-------------------------------------------------

Berbeda dengan Cyra yang sedang merencanakan sesuatu yang buruk pada Neera. Yang ditargetkan malah sedang berteriak kesal dikamarnya karena kejadian sarapan tadi.

"Dasar Raja Kiprik. Awas aja dia.. Tunggu tanggal mainnya.. Akan Aku balas kau!" Teriak Neera kesal sambil menunjuk foto Kiehl yang ada dikamar mereka. Mata Neera memandang penuh nafsu membunuh.

Dia masih ingat jelas kejadian di ruang makan tadi pagi. Bisa-bisanya pria itu mengambil kesempatan mengusap bibir sucinya dengan alasan. "Ah.. Ada sisa makanan dibibirmu."

Sisa makanan matanya!! Neera benar-benar kesal.

"Yang Mulia Ratu," panggil pelayan pribadi Neera yang bernama Gatea.

Neera yang habis mencak-mencak emosi pun menjawab ketus panggilan pelayannya membuat si pelayan mengkerut ketakutan seketika.

"APA!" Ketus Neera.

Dia dalam mode senggol-bacok saat ini akibat kejadian tadi pagi di ruang makan. Raja Kampret itu benar-benar ya berhasil membuatnya emosi.

Untung saja dia masih mengingat ada para pangeran diruangan itu kalau tidak. Akan Neera pastikan rambut King Kiehl  akan Ia botaki.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang