Part 23

802 90 5
                                    

Jangan lupa Vote dan komentarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan komentarnya...

**✿❀ ❀✿**

- The Unknown Place-

Seorang pria dengan kedua mata yang terpejam sedang bergumam. Dihadapannya terdapat sebuah bola kaca. Kedua tangan pria itu mengitari bola kaca tersebut.

"Tuan. Saya sudah mengantar Amelia kembali ke kediaman Deloxthon." Lapor seorang Pria yang baru saja datang pada Pria yang sedang memejamkan mata tadi.

Sejenak tidak ada respon dari pria yang sedang memejamkan mata itu, hingga akhirnya pria itu membuka matanya.

"Menarik. Ini sudah berjalan beberapa menit tapi perempuan itu masih saja bertahan. Seharusnya Sang Ratu ketakutan dan memohon untuk dibunuh tapi sebaliknya... Apa kau bisa menebak yang terjadi Kou?" Tanya pria yang sedang memegang bola kaca pada pria yang dipanggil Kou.

Kou hanya menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Tuannya.

"Sang Ratu sangat kuat. Fisiknya tidak melemah padahal sudah terkena sihir dariku, ini jadi semakin menarik bermain-main dengan Sang Ratu dapat memberikan hiburan bagiku. " Pria yang memegang bola kaca tadi pun kembali memejamkan matanya.

Kou, pria lain, yang berada dalam ruangan itu hanya bisa menunduk kepala sekali setelah Pria yang merupakan Tuannya -yang tadi memegang bola kaca-  memejamkan matanya. Ia tidak ingin menganggu konsentrasi Tuannya maka Ia memutuskan untuk diam dan menunggu di sebelah Tuannya.

                    ===============================

DUG!

Neera mengusap bibirnya yang kebas. Rasanya begitu sakit tapi tidak ada darah yang keluar.

"Jadi begitu ya. Sekarang Aku mengerti. Diantara semua seranganmu kau paling menghindari kepalaku, Iya kan?" ujar Neera.

Bukan tanpa alasan dia mengatakannya. Neera menyerang dan juga  mengamati. Setiap kali Neera menyerang fisik versi Kw dirinya maka akan jadi sia-sia. Neera sudah mencoba memukul dan menendang tapi gagal, setiap pukulan dan tendangan yang Neera layangkan seperti menyerang air tapi tidak membuatnya basah.

Neera terus mengamati walau harus menahan rasa sakit dari setiap luka akibat serangan Versi KW dirinya. Dan semua itu membuahkan hasil. Neera bisa melihat celahnya. Sosok dihadapannya ini selalu menghindari serangan yang mengarah ke kepalanya.

Musuhnya tidak ingin menyerang kepala Neera. Kenapa? Neera awalnya tidak tahu tapi Ia akhirnya bisa menarik kesimpulan. Ini terkait keanehan yang terjadi disini.

Pertama, Tidak ada darah dalam setiap luka yang Ia Terima tapi rasa sakitnya terasa begitu nyata.

Kedua, Sosok dihadapannya tidak bisa diserang, tubuh musuhnya seperti air. Jadi sia-sia menyerang dengan serangan fisik. Dan terakhir musuhnya ini  menyerang semua bagian tubuhnya kecuali kepala.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang