Part 30

580 72 15
                                    

Jangan lupa klik bintang pojok kiri bawah ya🌟🌟🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa klik bintang pojok kiri bawah ya🌟🌟🌟

Early access di karya karsa sudah sampe chapter 37..

--------------------------------------------------------

- Fairy Kingdom -

“Mama… Kita mau kemana?” Neera mendengar si bungsu Leon bertanya.

Saat ini ke Neera dan ketiga putranya sedang berada di dekat taman. Tadi setelah pamit pergi dari  Ratu Peri, Neera mengajak ketiga putranya untuk menghirup udara segar di luar. Kini ke empatnya berada di sebuah taman bunga melingkar dengan berbagai macam bunga.

"Em… Mungkin kita ada ditaman?" ujar Neera ragu.

Dilihat dari sekelilingnya sih ini taman tapi Neera ragu apakah tempat ini taman atau tidak karena ini kerajaan peri tempat asing dengan berbagai hal fantasi yang bisa saja terjadi. Siapa yang tahu tempat yang Neera kira taman ternyata bukan taman? Iya kan? Tapi biarkan saja. Semoga saja tidak ada hal aneh terjadi.

"Ayo duduk disini," ajak Neera. Ketiga putranya mengangguk patuh dan memilih duduk di bangku melingkar yang tersedia di tengah taman.

Suasana begitu hening namun terasa damai. Taman ini tidak begitu gelap justru sebaliknya sangat iindah dan terang bukan karena diterangi oleh lampu taman tapi karena diterangi oleh bunga yang menyala. Ya..Bunga yang bercahaya layaknya benda glow in the dark. Menurut Neera dunia ini sungguh menakjubkan.

“Apa Papa tidak akan mencari kita?” ujar Rhys setelah mereka berempat diam.

“Tidak usah khawatirkan Papa. Papa pasti menemukan kita. Apa kalian kedinginan?” Tanya Neera, Ia jelas mengkhawatirkan ketiga putranya. Takutnya udara cukup dingin bagi mereka.

“Tidak Mama,” jawab Leon.

Neera jadi gemas mendengar nada imut putranya dan secara cepat memeluk si bungsu yang duduk di sebelahnya.

“Kalian tidak boleh cepat besar. Mama pasti akan merindukan momen lucu dan imut kalian,” ujar Neera gemas.

Baik Eryk, Leon dan Rhys yang tidak paham maksud perkataan Sang Ibunda hanya bisa berpandangan bingung. Pikir mereka jika Sang Ibunda tidak ingin mereka cepat besar maka apa mereka harus tetap menjadi kecil?

"Perkataanmu sangat tidak masuk akal." Neera menguraikan pelukan gemasnya saat mendengar suara yang Kiehl Sialan de Axlard.

Kiehl menatap datar Neera sedangkan perempuan itu menatap sinis Kiehl seolah terganggu dengan kehadirannya. Perempuan itu selalu menunjukkan raut terganggu saat Ia muncul disekitar perempuan itu.

"PAPA!" Leon berujar senang.

"Sini Papa.. Duduk dekat Kak Rhys," bocah itu dengan semangat menunjuk sisi kosong di sebelah kakak keduanya. Kiehl pun melangkahkan kaki mendekati mereka. Lalu duduk di sisi kosong putra keduanya.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang