Part 18

592 80 21
                                    

"Lihat siapa yang kujumpa?" Neera mendongak lalu tatapannya bertemu pandang dengan seseorang yang tidak Neera kenali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat siapa yang kujumpa?" Neera mendongak lalu tatapannya bertemu pandang dengan seseorang yang tidak Neera kenali. Siapa?

Neera merasa tidak mengenali pria yang menyapanya saat ini. Matanya bergulir ke arah Gatea, mengkode perempuan itu barangkali mengenali pria asing dihadapan mereka ini. Akan tetapi gelengan kepala Gatea mengartikan jika perempuan itu juga tidak mengenali pria tersebut. Mau tidak mau Neera harus menghadapi pria tersebut.

"Maaf apa Aku mengenalimu?" Tanya Neera. Pria tadipun tanpa diminta duduk di kursi kosong sebelah Gatea membuatnya duduk berhadapan dengan Neera.

"Kau tidak mengenaliku?" Bisik pria itu menatap Neera.

"Tidak." Jawab Neera cepat. Ia memang tidak mengenali pria ini bukan?

"Ck... Ini Aku." Pria itu mengusap wajahnya lalu dalam sekejap wajah Pangeran peri yang pernah menemui Neera di kerajaan mermaid muncul.

"Sekarang kenal? Jahat sekali kau tidak mengenali sahabat baikmu ini," ujar pria tersebut lalu mengusap kembali wajahnya hingga berubah menjadi wajah orang lain.

Jadi begitu pria ini sedang menyamar.

Kening Neera berkerut. Sahabat? Memangnya Neera punya sahabat? Di novel tidak pernah disebutkan Neera memiliki sahabat apalagi pria. Ah.. ada tapi yang Ia tahu hanya Cyra, sepupu laknat Neera.

"Jadi apa yang dilakukan orang penting ini disini? Mengingat Kau yang tidak akan pernah mau keluar dari Istana tentu aneh mendapatimu keluar Istana ditambah mengunjungi Ibukota? Hem... Menarik sekali."

Pria di hadapannya menyapa Neera layaknya teman dekat. Berbicara panjang lebar yang Neera sendiri tidak mengerti.

BERISIK. Itulah kesan Neera. Bayangkan saja tingkah dari pria yang mengaku sebagai sahabat sekaligus seorang Pangeran kerajaan Peri ini dengan seenak jidatnya mencomot makanan pesanan Neera ditambah mulutnya yang tidak bisa diam dan terus mengoceh.

"Kalau Kau lupa biarku ingatkan kembali dengan pertemuan terakhir kita. Aku tidak suka berbasa-basi, jadi katakan langsung tujuanmu dan berhentilah mengambil makananku," ujar Neera kesal.

"Ah... Kalau kau lupa. Kau kan Babuku." tambah Neera membuat pria tadi tersedak.

Neera menatap datar pria dihadapannya yang memprotes panggilan Babu untuknya. Bilangnya panggilan tersebut membuatnya terlihat tidak keren atau menawan, Neera tidak perduli.

Kedatangan pria itu sudah menjadi musibah untuknya. Lelah dengan segala drama yang dilakukan pria itu, Neera pun beranjak dari kursinya. Ia sudah tidak berminat untuk makan. Gatea yang menyadari kepergian Sang Ratu pun segera menyusul.

Sedangkan pria tadi ingin ikut menyusul tapi ditahan oleh pelayan karena harus membayar semua makanan dipesan Neera tadi. Deliard, nama pria itu hanya bisa memaki karena harus mebayar semua pesanan Sang Ratu. Selesai membayar pria tadi segera menyusul Neera.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang