Part 20

591 97 30
                                    

-Ibukota, Di sebuah gang sempit- 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Ibukota, Di sebuah gang sempit

Seorang perempuan meringkuk ketakutan saat dua orang pria berusaha menyerangnya. Perempuan itu bernama Lula, seorang dari ras kelinci. Ia sedang berusaha mencari makanan untuk keluarganya saat dua orang pria tiba-tiba datang dan menyeretnya. Ia pikir dirinya sudah tamat tapi tiba-tiba saja seseorang datang dan menyelamatkannya.

Lula melihat bagaimana perempuan yang menolongnya sedang memukul salah satu dari pria yang menyerangnya tadi. Lalu tatapannya menjadi ngeri dan takut saat melihat teman dari pria botak yang menyerangnya hendak melakukan sesuatu kepada penolongnya. Baru saja Ia akan berteriak tapi sosok lain dengan cepat menyerang pria satunya. Menebas kepala rekan pria botak.

"Mampus kau!" Perempuan itu mendengar teriakan dari Penolongnya. Bisa dilihat wajah si Pria botak sudah babak belur. Tak lama si Penolong berjalan menghampirinya.

==================================

"Kau tidak apa?" Neera mengecek keadaan perempuan yang Ia tolong. Seorang perempuan dengan rambut lurus sebahu bewarna coklat, memiliki telinga panjang seperti kelinci terlihat sangat imut akan tetapi  dilihat dari pakaiannya yang lusuh sepertinya Ia dari kalangan bawah.

Neera melihat perempuan itu gemetar ketakutan. "Tidak apa... Kami tidak akan menyakitimu," ujar Neera mencoba menenangkan dan usahanya berhasil.

Nama perempuan itu adalah Lula. Seorang dari rasa kelinci. Singkat cerita.. Lula sedang mencari makanan dari sampah-sampah untuk keluarganya.

Neera sempat terdiam mendengar ungkapan Lula. Tidak pernah Ia pikirkan bahwa untuk bertahan hidup seseorang makan dari makanan hasil sisa ataupun cari di tong sampah.

Neera berbalik ke menatap  Khiel, pria itu masih diam dengan tudung yang menutupi jubahnya. Perempuan itupun menghampiri Kiehl. "Ayo saatnya kita menjalankan tugas penting seperti yang kukatakan padamu sebelumnya," ujar Neera.

Dari balik tudung jubahnya, Kiehl, dengan alis bertaut pria itu menatap bingung Sang Ratu. Tapi pria itu memilih diam dan mengikuti saja.

"Tidak apa. Kami akan membantumu. Kau bilang ada keluargamu kan? Mari kita pergi ke tempat keluargamu." Neera mengulurkan tangannya pada Lula dan perempuan itu menyambut uluran tangan Neera.

Dengan dituntun oleh Lula, Neera dan Kiehl menyusuri jalan setapak dipinggiran Ibukota.

Tak lama tibalah mereka  di sebuah perkampungan yang kumuh. Di sebuah rumah yang bagi Neera tidak layak disebut rumah.

Rumah yang dindingnya terbuat dari bekas jerami dan daun-daun. Bisa dibayangkan bila terjadi hujan deras, rumah ini akan bocor.

Ada tiga orang anak kecil berlari saat melihat kedatangan Neera dan Lula,
"Kakak!" Teriak mereka.

Neera bisa melihat ketiga anak kecil tersebut memeluk erat Lula. Neera pun mengalihkan pandangan ke sekitar. Sungguh kondisi disini tidak layak untuk di tinggali. Kumuh, kotor dan sedikit bau. Neera menatap Kiehl yang berdiri di sebelahnya.

My KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang