♥
...
Kabut pagi menyambut hari pertama turunnya salju di bulan oktober, di dalam sebua kamar yang redup akan cahaya membuat si pemilik mata cantik yang tengah terlelap di atas singgasana nya enggan untuk membuka netranya.
Seluruh tubuhnya begitu lelah sampai-sampai dia tidak sadar kalau jam saat itu suda menunjukkan pukul 11 siang.
Kemana perginya semua dayang, kenapa mereka tidak datang untuk membangunkan si tukan tidur, bukan kah peraturan yang ada di istana kerajaan telah di tetapkan, harusnya tidak ada seorangpun dari keluarga kerajaan yang boleh bangun sesiang itu bukan.?
Yah itu karena sebua perintah dari putra mahkota, sebelum dia meninggalkan kamar itu, dia suda memerintahkan semua dayang untuk tidak masuk mengganggu tidur permaisurinya.
Jangankan para dayang, bahkan Ibu suri dan Nenek Ratu pun mendapat titah yang serupa dari sang pewaris kerajaan.
Maka tidak heran kalau saat itu si cantik masi terlelap di sana.
'Treek...'
Suara pintu kamar di buka secara berlahan, membuat indra pendengaran si pemilik manik cantik terganggu, netra yang tadi menutup sempurna kini berlahan terbuka, membuat raut panik dari dua dayang yang baru saja masuk meletakan nampang makan di atas meja tertunduk penuh rasa bersalah.
"Maafkan kami yang mulia, kami tidak bermaksud untuk membangunkan anda, tolong ampuni kami yang mulia." ujar ke dia dayang itu berlutut ketakutan membuat Sunghoon yang tidak mengerti terduduk dari posisi baringnya.
"Kenapa kalian minta maaf, kalian tidak mengganggu ku sama sekali." serak suara Sunghoon dengan tubuh yang tertutupi oleh selimut.
"Tapi- yang mulia bangun karena keberadaan kami." sesal kedua dayang itu masi di posisi berlutut nya.
"Suda-suda berdirilah, kalian membuatku tidak enak hati, ngomong-ngomong ini suda jam berapa.?" Ujarnya dengan pertanyaan.
"Suda jam 11 yang mulia." jawaban salah satu dayang seketika membuat raut wajah Sunghoon panik bukan main.
"APA... SUDA JAM SEGITU...? KENAPA KALIAN TIDAK MEMBANGUNKAN KU-AAAHKKKK-SSHH." ringisnya memotong kalimat protes nya saat pergerakannya hendak turun dari atas tempat tidur.
Dia merasa ada yang perih di bawa liangnya, maka dari itu saat dia bergerak ingin menurunkan kakinya dia langsung meringis kesakitan, hal itu tidak luput dari perhatian ke dua dayang yang saling berpandangan dengan senyuman di wajah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING AND HIS PRINCE (HeeHoon)
RandomDi ambil dari latar alur Princess Hours, yang berkisah tentang seorang pria cantik yang jauh dari kata anggun tiba-tiba harus di jodohkan dengan calon Penerus tahta kerajaan Korea.