♥
...
RUANG SIDANG KERAJAAN
Pintu utama terbuka dengan gagahnya pangeran Ethan masuk dengan menggendong tubuh Sunghoon berjalan memecah barisan.
"Hoon-aa." lirih Jisoo yang ternyata juga berada di salah satu barisan anggota keluarga yang berdiri menghadap Singgasana Raja.
"Hamba izin untuk menghadap yang Mulia." tunduk Pangeran Ethan berlahan menurunkan tubuh Sunghoon dari gendongannya.
Wajah pucat Sunghoon sedikit kebingungan dengan suasa tegang ruangan itu, saat itu yang bisa dia lakukan hanya bersembunyi di balik punggung sang pangeran yang berdiri penuh wibawa di depannya.
"Jangan Takut Prince Sunghoon kami di sini bukan untuk mengintrogasi anda, kami di sini hanya ingan meminta keterangan terkait penyerangan yang menimpa anda." ujar Prince Jungwon memimpin jalannya proses interogasi yang di hadiri semua anggota keluarga.
"Yuma, kita akan mulai dengan anda, tadi di tengah pesta anda menyebutkan tentang Surat apa anda bisa memperlihatkan surat itu pada saya." pinta Jungwon di angguki oleh Prince Yuma.
"Baiklah, Prince Sunghoon apa ini adalah tulisan anda.?" tanya Jungwon sembari memperlihatkan isi surat itu di hadapan Sunghoon.
"Bukan, itu bukan tulisan saya." jawabnya.
"Sekarang suda jelas yang mulia." ajuan Jungwon.
"Satu pertanyaan lagi, pelayan Daniel apa anda sempat melihat ciri-ciri orang yang memukul kepala anda.?"
"Saya tidak sempat melihatnya Prince Jungwon, waktu itu saya lengah dan tidak memperhatikan orang di belakang saya."
"Begitu, lalu bagaimana dengan anda Prince Hoonie.?"
"A-aku..." jeda Sunghoon sedikit melirik ke arah Yuma, yang tertunduk dengan wajah pucatnya.
"Tidak apa-apa sayang, bicara saja tidak perlu ragu, kami akan menghukum mati dirinya jika sampai kita tau siapa pelakunya." bujuk Ibu suri.
"Di hukum mati.?" takut Sunghoon mencengkram kuat ujung juba kebesaran Pangeran Ethan yang sejak tadi berdiri di hadapannya.
"Ibunda anda membuatnya takut." datar Ethan membuka suara.
"Uh, maaf sayang." sesal Ibu suri.
"Maaf sepertinya aku juga tidak sempat melihat wajahnya, karena waktu daniel di serang tiba-tiba ada seseorang yang membekap ku dari belakang, dan setelah itu kesadaranku menghilang aku terbangun pada saat kereta kencana yang aku tumpangi menabrak gerbang istana." jelas Sunghoon tertunduk.
Pengakuan Sunghoon seketika membuat Yuma bernafas dengan legah.
"Jika ke tiga keterangan ini di satukan, kesimpulannya hanya satu, yaitu adanya pihak ke empat dalam kasus ini, yaitu orang yang mengirim surat anonim ke prince Yuma dan juga orang yang membius prince Hoonie." singkat Jungwon.
"Jadi maksudmu Yuma tidak bersalah dan Sunghoon tidak mengirim surat begitu.?" tanya Jay.
"Bisa di bilang begitu Tidak ada bukti yang menunjukkan kalau prince Yuma sengaja menggantikan Prince Hoonie di altar, semua kejadian ini murni karena adanya pihak ke empat, dan pihak ke empat inilah yang harus di selidiki pihak istana, sekian dari interogasi hamba yang mulia." undur Prince Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING AND HIS PRINCE (HeeHoon)
DiversosDi ambil dari latar alur Princess Hours, yang berkisah tentang seorang pria cantik yang jauh dari kata anggun tiba-tiba harus di jodohkan dengan calon Penerus tahta kerajaan Korea.