The Baby Raising A Devil (TAMAT)

Chapter 8

Nos menelan ludahnya.

"Saya pikir dia bosan, jadi sebentar saja,······."

Wajah yang menyedihkan….

Duke benar-benar menakutkan.

Dia menatap Duke dengan mata menyedihkan, tetapi Duke balas menatapnya dengan mata dingin.

"Dia anak yang pemalu, tapi entah kenapa dia terlihat sangat ramah padamu."

"Yah, bukan begitu–"

"Kamu mempunyai bakat yang hebat."

Duke berbicara dengan nada yang sangat sinis. Duke Dubbled pastilah atasan yang picik. Aku tidak percaya kamu mengancam asisten hanya karena dia bermain sebentar selama jam kerja.

Kasihan Nos.

Nos, turunkan aku.

"Kemarilah Blaine."

Aku tidak ingin pergi.

Karena keragu-raguanku, wajah Nos menjadi pucat, dan Duke menjadi semakin tegang.

"Kemarilah."

Aku tidak punya pilihan selain mendekatinya. Begitu Duke memelukku, Nos membungkuk.

"Ahh… Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya."

Setelah Nos melarikan diri, hanya aku dan Duke yang tersisa. Hari ini, Duke menatapku dengan tatapan yang lebih tajam. Kamu tidak akan menghukumku karena bermain dengan asistenmu, bukan?

Alis Duke menggeliat saat aku menatapnya dengan tatapan cemas.

Kamu kelihatannya sangat senang dengan Nos, bukankah kamu bilang-?

Aku memiringkan kepalaku dan menatapnya.

Dia menatapku, mengangkatku dan melakukan hal yang persis sama seperti Nos beberapa saat yang lalu.

"…"

Apa itu?

Apakah ini omelan tingkat tinggi?

£££

Apa itu kemarin? Aku menyipitkan mataku dan memikirkan kejadian kemarin.

Saat aku tidak menunjukkan reaksi apapun, dia membawaku ke kamar dan pergi.

Mungkin dia mencoba bermain denganku.

Apakah kamu mencoba menjadi seorang ayah hanya karena kamu mengadopsiku?

Di penghujung hari, dia melemparkan aku ke udara dan bertanya, "Haruskah lebih tinggi?"

Aku hampir tertawa dan berpura-pura bahagia karena aku takut padanya. Lalu Lea mengatakan sesuatu sambil mengancingkan bajuku.

"Ayo pergi ke ruang makan sekarang."

Kenapa kita harus makan disana?

Duke selalu sibuk, jadi dia lebih suka makan di kantor. Saat aku menatap Lea dengan mata penasaran, dia tertawa dan meraih tanganku.

Ayo makan dulu.

Lebih sulit berpikir seperti orang dewasa jika kamu lapar. Aku meraih tangan Lea dan berjalan menyusuri koridor. Saat aku membuka pintu ruang makan dan masuk, aku melihat Duke.

Huh?

Dan di sisi kiri Duke, anak-anak lelaki itu duduk bersebelahan.

"Blaine."

Saat itu, Duke memanggilku. Aku berjalan ke arahnya dan mengulurkan tanganku.

Duke mengangkatku dan meletakkanku di pangkuannya.