Chapter 43

96 10 0
                                    

Kakak-kakakku mendatangiku seolah-olah mereka telah menunggu.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Bagaimana perasaanmu?"

Aku mengangguk.

"Semuanya sudah sembuh. Paman hanya bercanda sebelumnya. Bahkan jika aku tidak minum obat apapun, semuanya akan baik-baik saja."

Isaac bergumam dengan muram.

"Kalau begitu aku seharusnya membunuhnya."

Dia menatapku dan langsung menutup mulutnya.

"Apa yang salah?"

Henry bertanya sambil memegang tanganku dengan hati-hati.

"Ayo makan bersama saat kamu sudah lebih baik. Kita akan makan makanan ringan di taman."

Saat Mireille berpura-pura menjadi anak keempat, mereka pasti merasa kasihan karena tidak mempedulikanku.

"Tidak apa-apa."

"...."

"...."

"Kamu tidak harus seperti ini. Kalian semua mengira dia adalah anak keempat. Wajar jika memperlakukan adik sendiri dengan berharga."

Saat aku mencoba berbicara dengan riang, kedua orang itu menggelengkan kepala.

Oh tidak, suasananya...

Aku langsung mengganti topik pembicaraan.

"Dimana Johann?"

"Mengunjungi pasangan penginapan atas nama ayah."

"Apa yang ayah lakukan?"

"Dia sedang bekerja."

"Bekerja?"

"Dia terus bekerja. Dia selalu ada di kantor, kecuali kunjungan singkat yang dia lakukan pagi ini kepadamu. Dia tidak terpengaruh oleh hal ini lebih dari yang aku kira."

Saat Isaac berkata demikian, Henry pun mengangguk.

"Dia orang yang sangat jeli, dia tidak percaya sepenuhnya."

"Ya, dia sedang melakukan pemeriksaan latar belakang pada Mireille."

Itulah yang dikatakan kedua bersaudara itu.

Jika itu ayah, dia akan menjalani 2 atau 3 pemeriksaan tidak peduli berapa banyak bukti yang ada. Dia tidak akan mempercayainya sampai dia selesai memeriksanya.

Tapi...

Bagaimana hal itu tidak menyakitinya?

Ayah tidak pernah marah pada sifat kekanak-kanakan Mireille yang berlebihan. Pasti karena harapannya agar Mireille menjadi anak keempat yang sebenarnya.

Kakak-kakak juga tidak pernah benar-benar marah meskipun Mireille bertindak terlalu berlebihan.

Setelah hidup bersama selama 5 tahun, aku sangat menyadari temperamen mereka. Betapa mereka benci diganggu.

Mereka menanggungnya karena sedikit harapan mereka bahwa Mireille adalah anak yang sebenarnya.

Ketika terungkap bahwa Mireille bukanlah anak keempat, Javelin bahkan tidak bisa kembali ke rumah, dan dia menghabiskan sepanjang hari menatap kosong ke langit.

Tidak ada yang menunjukkannya tapi aku tahu kejadian ini sangat menyakitkan bagi keluargaku.

£££

Nos memandang Theodore, yang diam-diam melihat dokumen-dokumen itu sampai malam tiba.

"Um, Yang Mulia..."

The Baby Raising A Devil (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang