Chapter 91

47 3 0
                                    

Aku bergegas maju dan berhasil menyusul Lea dan Adrian.

Aku bersembunyi di rerumputan dan mengepalkan tanganku saat mencoba memanggil mereka.

Sungguh menakjubkan bahwa aku tidak menjadi gila atau mati meskipun aku tidak memiliki kekuatan suci yang tersisa.

Tapi aku tidak bisa membantu mereka.

Tubuhku juga tidak dalam kondisi terbaiknya.

Selain itu, aku tidak punya siapapun disini untuk membantu dan melindungiku.

Apa yang bisa aku lakukan sekarang?

Apakah ada sesuatu yang aku bisa lakukan?

Bukankah aku hanya akan menjadi beban?

Aku menghela nafas dan menggigit bibirku.

Bodoh, sejak kapan aku menjadi seperti ini?

Sebelum aku menyentuh newt, aku tidak memiliki kekuatan suci. Aku juga tidak punya status, tidak punya uang, tidak punya keluarga. Aku sudah hidup dengan risiko regresi. Bahkan saat aku tidak bisa berpikir seperti orang dewasa saat aku lapar atau sakit, aku tetap bertahan.

Aku tidak takut pada apapun saat itu.

Aku telah mencapai banyak hal meskipun ada banyak rintangan saat itu.

Aku tidak punya apa-apa, tetapi aku selalu berusaha keras untuk melindungi sesuatu. Entah itu diriku sendiri atau orang lain.

Pikirkan, pasti ada jalan.

Kepalaku pusing, tapi aku dengan tenang melihat sekeliling dan mengingat detail di gunung ini.

Aku meraih bahu Lea.

"Kau...!"

Lea, yang terkejut, melihat sekeliling dan merendahkan suaranya.

"Sudah kubilang padamu untuk kembali. Kenapa kamu datang kesini?"

"Aku punya cara untuk mengalahkan musuh."

"Apa yang diketahui seorang anak kecil? Anak muda ini sudah membantuku. Itu berbahaya, jadi pergilah-"

"Aku akan memancing mereka pergi."

"Tidak mungkin kamu bisa melakukan itu."

Aku menunjuk diriku sendiri dengan ekspresi percaya diri.

"Lihat aku, mereka tidak akan waspada jika bertemu gadis muda sepertiku. Jadi Lea dan Adrian... "

Saat aku membisikkan rencanaku, mata mereka membelalak.

£££

Aku meraih jubah yang berlumuran darah dan berlari ke depan musuh. Dan begitu aku bertemu musuh, mereka terkejut melihatku.

Ksatria yang berlari ke arahku berkata.

"Itu anak kecil."

"Apa yang dia lakukan pada jam segini?"

Seorang pria berbaju besi yang sibuk memberi perintah di antara para ksatria mendekatiku. Tatapannya beralih ke jubah yang kupegang.

"Apa itu?"

"Pa-pakaian."

Aku berpura-pura ketakutan dan melangkah mundur, pria bersenjata itu meraih pergelangan tanganku dengan kasar.

The Baby Raising A Devil (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang