"Berani lo sama gue?!" Yura terus mendorong Sheren hingga gadis itu terpojok. Tangan Yura terangkat untuk menampar gadis itu.
Grep!!
Belum sempat menyentuh Sheren, sebuah tangan sudah lebih dahulu menahan Yura.
"Jangan pernah lo sentuh cewek gue!"
Sunghoon mencengkram lengan Yura kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Yura terus meringis namun Sunghoon tidak melepas genggamannya.
"Siapa lo berani ngusik cewek gue? Berani gue liat lo atau siapapun gangguin Sheren apalagi sampe nyakitin dia, lo semua berurusan sama gue!" Peringatan Sunghoon kepada Yura dan semua yang ada dikelas tersebut. Sunghoon sangat geram karena tindakan bully Yura tidak ada yang menghentikan.
Sunghoon menarik Sheren keluar dari kelas dan membawa gadis itu ke parkiran. Sheren bingung dengan Sunghoon yang malah membuka pintu mobilnya untuk Sheren.
"Masuk!" Perintah Sunghoon.
"Ngapain? Ini udah mau bel, aku gak mau bolos!" Sheren berusaha menepis tangan Sunghoon yang terus menariknya ke pintu mobil.
"Ikut gue Sheren!" Tatapan Sunghoon berubah menjadi dingin. Sheren cukup seram dengan komuk Sunghoon yang seperti itu. Dengan terpaksa Sheren masuk ke dalam mobil milik Sunghoon. Entah tempat mana yang akan dituju oleh cowok itu. Sheren hanya pasrah mengingat ancaman Sunghoon sebelumnya yang berhubungan dengan pekerjaan ayahnya.
Ancaman Sunghoon membuat Sheren mau tidak mau mengikuti kemauan cowok itu. Padahal bisa saja Sheren menolak. Toh papanya juga tidak peduli dengannya, tapi Sheren tidak mau egois. Dia tau apa yang akan terjadi kalau Sunghoon ikut campur mengusik keluarganya.
Seperti sekarang, Sheren ikut pulang bersama Sunghoon. Tapi bukan kerumah gadis itu melainkan ke apartemen Sunghoon. Entah apa tujuan Sunghoon mengajak Sheren ke kediaman cowok itu.
Sheren menatap sekeliling apartemen yang tidak terlalu luas itu. Sepertinya apartemen tersebut milik Sunghoon pribadi.
bruk!
Sheren tersentak kaget saat beberapa tumpukan buku diletakan diatas meja dekatnya.
"Kerjain tugas gue!"
"Inikan tugas kamu, kenapa aku yang harus kerja?"
"Lo bego atau tol*l sih? Ngapain gue ngajak lo kesini kalau bukan karena perlu." Sheren meringis dalam hati. Tadi dia sudah senang karena Sunghoon membelanya tapi sekarang, ternyata cowok itu ada maunya.
"Kan kamu lebih pintar dari aku. Masa aku yang kerjain sih? Kalau salah semua gimana?"
Fyi, Sunghoon termasuk siswa berprestasi dalam akademik. Dia sering mengikuti Olimpiade bersama Jake.
"Kalau salah, lo yang kena akibatnya!" Sheren tidak bisa membantah lagi.
Ukuran meja yang pendek akhirnya membuat Sheren harus duduk lesehan dikarpet sambil mengerjakan tugas Sunghoon.
Sunghoon benar-benar merepotkan Sheren dengan tumpukan tugas yang entah ditunggak dari berapa lama. Untung ada beberapa tugas yang Sheren sudah pernah kerja sebelumnya sehingga mudah untuk dia menyelesaikan PR Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...