Setelah diabaikan selama dua hari ini oleh pacarnya tanpa alasan yang jelas, Sunghoon memilih menghampiri langsung gadis itu dirumahnya.
Pagi-pagi, Sunghoon sudah menunggu depan rumah Sheren sambil bersandar pada mobilnya. Melihat gadis itu keluar dari rumahnya, Sunghoon langsung menyambut dengan senyum hangat yang jarang dia tunjukkan untuk gadis itu.
Sheren terkejut melihat kehadiran Sunghoon tapi dia bertindak biasa saja.
"Morning Sher!" sapa Sunghoon lebih dahulu dengan senyum lebar hingga menampilkan taringnya.
"Iya" jawab Sheren singkat.
"Yuk berangkat!" ajak Sunghoon langsung menarik pergelangan Sheren.
Sheren mengangguk kemudian secara halus menepis tangan Sunghoon dari tangannya dan berjalan duluan ke pintu mobil.
Sunghoon yang melihat sifat Sheren seperti itu malah semakin berpikir keras, kira-kira kesalahan apa yang dia buat terakhir kali sampai Sheren menyueki dirinya.
Krieet...
"Hai Sheren!" sebuah suara langsung menyambut Sheren saat pintu itu terbuka.
"Oh, H-hai" jawab Sheren tergagap, dia sedikit terkejut karena ada perempuan itu disana. Dia pikir Sunghoon datang sendiri, ternyata cowok itu bersama Celine.
Tadi, Sunghoon ditelpon oleh ibu Celine untuk menjemput anak perempuannya sehingga Sunghoon harus lebih dahulu singgah dirumah Celine yang jaraknya memang lebih dekat dari rumahnya.
"Lo mau duduk disini ya? Gue pindah belakang aja deh." Celine berniat keluar dari mobil tapi tangan itu lebih dulu menahannya.
"Udah, aku aja yang dibelakang." ujar Sheren kemudian kembali menutup pintu dan berpindah ke jok belakang.
Sunghoon ikut masuk ke mobil dan melihat Sheren yang duduk dibelakang dan Celine tetap di sampingnya. Cowok itu mulai mengendarai mobilnya.
Sepanjang jalan Sheren hanya diam mendengar percakapan Sunghoon dan Celine yang terdengar asik dengan dunia mereka sendiri. Sheren seolah menjadi nyamuk diantara dua orang itu.
Sejujurnya, Sheren cemburu melihat pemandangan itu, terlebih Sunghoon yang banyak bicara dan menanggapi candaan Celine, tidak seperti saat dengannya yang kaku dan cenderung diam.
Sheren terus diam dan menyimak percakapan itu hingga mereka tiba disekolah.
Sheren ingin cepat-cepat turun dari mobil itu tapi Sunghoon menahannya untuk tetap dalam mobil dan mengisyaratkan Celine agar keluar lebih dulu.
Tadinya Celine bawel untuk keluar bersama tapi melihat situasi yang tidak ramah antara Sunghoon dan Sheren, perempuan itu memilih mengalah.
"It's just me or u trying to ignore me?" tanya Sunghoon melihat Sheren dari balik spion didepannya.
"I'm not, perasaan kamu aja." jawab Sheren jelas berbohong.
"Tell me that I made a mistake to u." ujar Sunghoon dengan lembut. Kini dia mulai berbalik menghadap gadis itu.
'Kamu gak salah, aku yang pengen jauhi kamu' ...batin Sheren
Sheren teringat malam saat bertemu ayah Sunghoon, disana pria itu bilang pada Sheren kalau Sunghoon akan bertunangan dalam waktu dekat dengan Celine dan ayah Sunghoon menyuruh Sheren segera memutuskan hubungan dengan anaknya.
Hari itu Sheren memutuskan untuk menghabiskan waktu terakhirnya bersama di apartemen Sunghoon, hingga besoknya dia hanya perlu mengindari cowok itu seolah tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...