Sunghoon bangun duluan. 3 jam mereka tidur bersama dengan posisi saling berpelukan. Sunghoon memandang wajah Sheren yang pucat. Tangannya terangkat untuk mengecek suhu tubuh gadis itu. Panasnya mulai menurun tidak seperti sebelumnya.
Sheren perlahan membuka matanya. Cepat-cepat Sunghoon pura-pura kembali tertidur.
Badan Sheren terasa jauh lebih segar dan ringan. Tapi, sepertinya dia tidak benar-benar sadar dengan posisinya sekarang.
Posisi mereka yang saling berpelukan, terlebih dengan Sunghoon yang telanjang dada dan dia yang hanya menggunakan bra membuat Sheren panik, berusaha melepaskan pelukan namun Sunghoon malah mengeratkan pelukan.
Mata cowok itu terbuka. Sunghoon terus memandang wajah cantik Sheren hingga matanya malah salah fokus pada payudara Sheren yang mencuat dari bra nya.
Sheren yang gugup ditatap Sunghoon hanya menunduk tidak berani menatap mata cowok itu. Sunghoon yang lucu melihat Sheren seperti orang salting tersenyum puas melihat pipi gadis itu yang memerah.
Sunghoon dengan iseng mencium pucuk kepala Sheren. Kemudian turun ke pipi dan terakhir bibir Sheren hingga Gadis itu terkejut. Sheren semakin mengeratkan pelukannya pada Sunghoon dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Sunghoon.
Keduanya sama-sama merasakan perasaan yang aneh tapi mereka menepis pikiran itu.
Tidak ingin terbawa suasana dan berujung melakukan hal yang tidak tidak akhirnya Sunghoon melepaskan pelukannya dan bangun dari tidurnya. Cowok itu berjalan menuju toilet mengganti seragamnya.
Setelah beberapa menit Sunghoon keluar lalu langsung menuju dapur dan memanaskan bubur yang sebelumnya dia beli sekaligus ambil obat untuk Sheren.
Sunghoon membawa makanan tersebut ke kamarnya. Sunghoon tidak menemukan Sheren. Ternyata gadis itu di toilet. Beberapa saat kemudian Sheren keluar dengan wajah yang lebih cerah. Gadis itu sepertinya mencuci muka. Dia juga sudah memakai kembali seragamnya.
"Nih!" Sunghoon memberikan piring berisi bubur itu pada Sheren.
"Terimakasih Sunghoon"
"Mau makan sendiri apa gue suapin?" Tanya Sunghoon canggung. Dia tidak terbiasa bersikap seperti ini.
Sheren menggeleng, menolak tawaran Sunghoon. "Gausah Hoon, aku makan sendiri aja"
Sunghoon menyuruh Sheren untuk menghabiskan makanan tersebut. Sheren yang tidak selera makan terpaksa menelan makanan yang masuk ke mulutnya.
Tadinya Sunghoon hanya menatap Sheren yang makan sendiri hingga akhirnya dia merampas sendok dari tangan Sheren dan menyuapi gadis itu.
Sheren sangat terharu dengan Sunghoon yang perhatian dengannya saat sakit seperti ini. Biarpun Sheren tau mereka pacaran karena taruhan tapi dia bisa merasakan kehangatan Sunghoon terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...