"Ahh, J-ja-"
"Kecilin suara lo, bitch!"
"Ahh, ahh.."
"Ahh, gue keluar!"
...
Samar-samar, Celine mendengar suara desahan yang bersahutan dari salah satu bilik toilet. Celine baru saja keluar dari tempat sempit itu dan masih sempat mencuci tangannya sebentar, hingga matanya melihat seorang wanita dengan penampilan yang berantakan keluar dari toilet tersebut sambil merapikan seragamnya.
Celine terus memperhatikan orang itu sampai bayangannya hilang dibalik pintu. "Cara jalannya aneh,"
"Long time no see, beib!"
Deg!!
"HAH! LO-" Celine kaget dengan suara bariton di belakangnya, dia spontan berbalik badan dan menemukan cowok jangkung itu tepat dibelakangnya.
"Jay, lo ngapain disini?!" Celine menatap cowok itu kelewat sinis.
"Emang cuma lo doang yang bisa kesini?" Jawab cowok itu tanpa beban sambil menarik resleting celananya.
Celine melongo sebentar, melihat kelakuan Jay yang absurd. "Ini toilet cewek, beg-"
Celine berhenti melanjutkan kalimatnya dan menyadari situasi yang terjadi. Melihat ke arah pintu toilet, kemudian kembali menatap Jay, begitu terus hingga tersenyum smirk pada cowok itu.
"Your bastard hasn't changed, huh?!" Kalimat sarkas dari Celine membuat Jay menyeringai.
"Caused of you!"
"Serah lo, jangan ganggu gue disekolah ini!"
"Berarti di luar sekolah boleh dong?!"
Celine hanya menggeleng, tidak peduli dengan perkataan sahabat lamanya itu. Perempuan itu berbalik untuk pergi dari sana sebelum ada yang masuk ke ruangan tersebut dan berpikir yang aneh-aneh tentang mereka.
"Kenapa harus Sunghoon?" Pertanyaan tiba-tiba dari Jay berhasil membuat Celine berhenti melangkah. "Setelah kejadian itu, lo masih berani temui dia? No shame!"
Celine terdiam membatu ditempatnya, Jay satu-satunya kelemahan saat ini.
"Mungkin lo bisa bego'in Sunghoon, tapi gak berlaku buat gue, Cel." lanjut cowok itu, kakinya melangkah kembali mendekati Celine.
"I know you more than anyone." Bisik Jay tepat di telinga Celine.
"Stop there! Gue bakal tetap milih Sunghoon." Kali ini Celine langsung berlari keluar dari tempat itu, namun bukan Jay kalau hanya nurut saja dengan perkataan orang lain.
Jay mengejar langkah Celine yang tidak jauh di depannya.
"Celine" Tangan Jay meraih pergelangan cewek itu untuk berhenti.
Brukk!
Langkah keduanya terhenti kala mereka bertepatan dengan Sunghoon yang juga datang dari arah berlawanan, bersama Sheren.
Tangan yang berada di genggaman Sunghoon terlepas. Sama halnya dengan Jay dan Celine, seketika perempuan itu melepaskan genggaman cowok itu dari pergelangannya.
"Kalian kok bisa bareng?" tanya Celine mengalihkan situasi. Disisi lain, dia juga penasaran dengan kedekatan Sunghoon dan teman barunya itu.
"Kalian dari mana?" Bukannya menjawab pertanyaan Celine, Sunghoon malah balik bertanya.
Koridor yang di lalui Celine dan Jay hanya ada toilet dan gudang sekolah di sana.
Sunghoon memicingkan matanya penuh curiga. Celine dan Jay jelas mengerti isi pikiran Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend's | Sunghoon
Teen Fiction⚠️Toxic Area ~16+ Tidak di anggap oleh papanya karena merasa bahwa kematian Mama nya terjadi karena Sheren. "Harusnya kamu yang mati bukan istri saya." Dibenci oleh kakak kandungnya. "Sialan! Hidup lo bisanya cuma nyusahin, mending lo mati aja!"...